Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melaporkan bahwa perusahaan secara kolektif telah mengumpulkan dana sebesar Rp67, 95 triliun ($4, 2 miliar) dari penawaran umum perdana (IPO), rights issue, serta surat utang (EBU) seperti obligasi dan sukuk di pasar modal hingga 9 Mei (year-to-date).

Penggalangan dana perusahaan diperkirakan akan terus meningkat, dengan beberapa perusahaan berencana menggalang dana di pasar modal sepanjang tahun 2024.

Menurut I Gede Nyoman Yetna, Direktur Corporate Assessment BEI, mayoritas dana yang terkumpul sebesar Rp67, 95 triliun disumbangkan oleh surat utang sebesar Rp39, 9 triliun. Surat utang tersebut meliputi 37 emiten dari 27 emiten TPU. Rights issue menyusul, sebesar Rp24, 17 triliun dari delapan perusahaan.

“Sementara itu, Rp3, 88 triliun diperoleh dari IPO oleh 24 perusahaan,” kata Nyoman Yetna, Kamis.

Nyoman Yetna menambahkan, masih ada rencana penggalangan dana di jalur BEI, antara lain TPU, rights issue, dan IPO. Saat ini, terdapat 39 penerbitan EBU dari 30 emiten yang sedang dalam proses, dengan kontribusi sektor keuangan paling besar dengan 13 perusahaan.

Terkait penggalangan dana melalui rights issue, Nyoman Yetna menjelaskan masih ada 24 emiten yang sedang dalam proses.

Nyoman Yetna juga menyebutkan saat ini terdapat 36 perusahaan calon IPO. Di antaranya, mayoritas adalah perusahaan aset skala menengah (dengan aset antara Rp50 miliar – Rp250 miliar) dengan total 22 calon emiten. Disusul oleh delapan perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp250 miliar), dan enam perusahaan aset skala kecil (aset di bawah Rp50 miliar).

Dari sisi sektor, Nyoman Yetna menyebutkan delapan perusahaan berasal dari sektor barang konsumsi primer, disusul tujuh perusahaan dari sektor industri, enam dari sektor barang konsumsi non primer, empat perusahaan dari sektor properti, dan tiga perusahaan dari sektor teknologi.

“Juga ada dua perusahaan masing-masing dari sektor bahan baku, energi, dan kesehatan. Selain itu, ada satu perusahaan dari sektor infrastruktur dan transportasi,” pungkasnya.

Minggu ini, yang dibatasi hanya tiga hari karena hari libur nasional, melihat pencatatan dua perusahaan baru di BEI. Pada hari Rabu, penyedia layanan internet Remala Abadi (DATA) mulai mencatatkan sahamnya di BEI Development Board, menjadi perusahaan ke-23 yang mencatatkan sahamnya di BEI pada tahun 2024. Di hari yang sama, perusahaan konstruksi Xolare RCR Energy (SOLA) menjadi perusahaan ke-24 yang tercatat di BEI pada tahun 2024.