Jakarta kemungkinan akan terus mendorong perekonomian Indonesia meskipun ada relokasi ibu kota ke Nusantara, menurut analis Josua Pardede.

Indonesia saat ini sedang membangun ibu kota masa depannya di Kalimantan Timur. Awal bulan ini, Presiden Joko” Jokowi ” Widodo menandatangani sebuah dekrit yang mengakui pentingnya Jakarta sebagai pusat keuangan dan bisnis negara. Josua baru-baru ini mengatakan ibu kota baru bukan berarti Jakarta akan kehilangan perannya sebagai pusat ekonomi negara.

Pemerintah telah berulang kali mengatakan bahwa mereka akan terus mengembangkan potensi ekonomi kota metropolitan meskipun kehadiran Nusantara.

“Bahkan jika kita menjadikan Nusantara sebagai ibu kota baru, kami yakin Jakarta akan tetap menjadi kota yang produktif dan dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Josua, kepala ekonom di Permata Bank, kepada wartawan Beritasatu.com pada hari Selasa.

Berbagai inisiatif pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur dan pelayanan publik Jakarta juga membuat Josua semakin optimis terhadap prospek ekonominya. Dan perkembangan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan menciptakan lapangan kerja baru, sehingga pada akhirnya memacu pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan. Sektor hiburan yang berkembang pesat kemungkinan akan menjadi sangat penting bagi pertumbuhan Jakarta, kata Josua.

Josua menambahkan, ” Semoga kita dapat mendongkrak sektor jasa di Jakarta sehingga dapat membatasi dampak relokasi ibu kota.”