Miliarder teknologi Elon Musk mendarat pada hari Minggu di Bali di mana ia bertujuan untuk meluncurkan layanan Starlink – nya untuk memperluas akses internet ke daerah-daerah terpencil di negara tersebut.

Jutaan orang di Indonesia, negara kepulauan yang luas dengan lebih dari 17.000 pulau, saat ini tidak terhubung ke layanan internet yang andal.

Musk, yang melakukan kunjungan pertamanya ke tanah air, dijadwalkan meluncurkan Starlink bersama Presiden Joko “Jokowi” Widodo di sebuah pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di ibu kota Bali, Denpasar, pada Minggu sore.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, yang menyambut Musk di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, mengatakan Starlink “memiliki kemampuan untuk menjangkau daerah-daerah paling terpencil di Indonesia”, lapor AFP.

“Saya berkesempatan menjemput Elon di bandara pagi ini dan kemudian membahas beberapa agenda saat dia di sini,” tulis menteri di akun Instagram resminya.

“Salah satu topik utama adalah peluncuran layanan internet Starlink.”

Dalam siaran pers dari kantor Luhut yang diterima The Jakarta Post, pemerintah berharap program tersebut dapat membantu masyarakat di seluruh negeri mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan yang lebih baik dan setara.

Menurut Luhut, Musk juga akan berbicara di World Water Forum yang saat ini sedang digelar di Bali.

Akhir bulan ini, perusahaan internet satelit tersebut diharapkan mulai menguji coba layanannya di ibu kota baru Nusantara, yang saat ini sedang dikembangkan di Kalimantan Timur.

Starlink memperoleh izin usaha awal bulan ini untuk beroperasi di Indonesia, kata seorang pejabat dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Ini termasuk izin untuk menggunakan very-small-aperture terminal (VSAT), yang menangani perangkat satelit dua arah yang kecil, dan satu lagi untuk beroperasi sebagai penyedia layanan internet (ISP).

Starlink bekerja sama dengan Telkomsat, anak perusahaan layanan satelit milik negara Telkom Group, untuk memberikan akses internet ke daerah-daerah terpencil di tanah air.

Luhut pekan lalu menepis kekhawatiran atas peluncuran layanan Starlink yang akan datang di Indonesia, yang dikhawatirkan banyak pihak dapat mengganggu industri telekomunikasi dalam negeri.

Luhut mengatakan bahwa meskipun dia menyadari bahwa Starlink dapat menyediakan konektivitas internet broadband dengan harga lebih murah, dia yakin perusahaan telekomunikasi lokal adalah yang perlu dipersiapkan untuk bersaing dengan perusahaan tersebut, anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan kedirgantaraan Elon Musk, SpaceX.

“Yah, semua harus bisa bersaing,” kata Luhut kepada wartawan di Bali pekan lalu, seperti dikutip <url> Kompas.com.

Starlink sudah tersedia di Asia Tenggara di Malaysia dan Filipina.

Dengan menggunakan jaringan satelit orbit rendah Bumi, Starlink dapat menyediakan internet ke lokasi terpencil atau area yang infrastruktur komunikasi normalnya dinonaktifkan.

Menurut Bank Dunia, sekitar dua pertiga dari sekitar 270 juta penduduk Indonesia memiliki akses ke internet pada tahun 2022.