Yusril Ihza Mahendra tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya sebagai ketua Partai Bintang Sabit (PBB) yang berbasis Muslim pada Sabtu malam, mendorong pemungutan suara internal untuk menunjuk pemimpin sementara.

Mantan menteri kehakiman itu menyebut usianya sebagai alasan utama keputusan mengejutkan itu.

Pernyataan dari partai tersebut mengatakan bahwa Yusril sudah terlalu lama terlibat dengan PBB sejak ia mendirikannya pada era “reformasi” setelah jatuhnya Presiden Soeharto pada tahun 1998.

PBB gagal meraih kursi di DPR dalam empat pemilihan umum terakhir.

Yusril, 68, “akan terus berkontribusi pada bangsa dalam kapasitasnya sebagai akademisi dengan pengalaman luas dalam politik nasional tanpa batasan afiliasi partai politik,” bunyi pernyataan tersebut.

Dia digantikan oleh Fahri Bachmid, 46, yang memenangkan pemungutan suara internal untuk pemimpin sementara yang bertugas hingga kongres nasional dijadwalkan Januari mendatang.

Yusril telah menjabat sebagai menteri kehakiman di bawah tiga presiden dan menjalankan tugas pasca-menteri firma hukum. Ia dikenal luas sebagai guru besar hukum tata usaha negara yang mewakili Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam persidangan sengketa pilpres masing-masing pada tahun 2019 dan 2024.