Dipimpin Ketua Komisi IV Budhy Setiawan dan Wakil Ketua Budisatrio Djiwandono, delegasi dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR) mengunjungi Stockholm, Swedia, pada 19-22 Mei untuk meletakkan dasar bagi program makan siang gratis Indonesia.

Didampingi pejabat dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Pertanian, Kementerian Perikanan dan Kelautan, serta BUMN Perhutani dan Pupuk Indonesia, kunjungan tersebut bertujuan untuk menjalin kerja sama antara Indonesia dan Swedia untuk mendukung inisiatif tersebut.

“Kunjungan ini menghadirkan peluang signifikan bagi Indonesia dan Swedia untuk meningkatkan kolaborasi di sektor pangan. Kami melihat potensi besar dalam berbagi pengetahuan dan teknologi di antara bangsa-bangsa kami,” kata Duta Besar RI untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo, dalam pernyataannya, Rabu.

Selain itu, delegasi berusaha untuk belajar dari keahlian Swedia di bidang peternakan, perikanan, dan perhutanan sosial untuk mendukung program makan siang dan susu gratis di Indonesia di bawah pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Dalam kunjungannya, delegasi mengadakan diskusi dengan pejabat Swedia, termasuk Wakil Ketua Pertama Riksdag Kenneth G. Forslund dan Ketua Kelompok Persahabatan Parlemen Indonesia-Swedia Adam Reuterskiold. Mereka juga mengunjungi situs-situs utama seperti peternakan dan perkebunan Bona Gard, bersama dengan pasar ikan & makanan laut.

Duta Besar Kama menekankan bahwa kunjungan tersebut akan memperkuat hubungan bilateral dan berkontribusi untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia.

Awal tahun ini, Kepala Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan anggaran yang diusulkan untuk program makan siang sekolah gratis adalah Rp15.000 per anak setiap hari. Inisiatif ini bertujuan untuk secara bertahap mencakup sekitar 82,9 juta siswa pada tahun 2029, dengan perkiraan anggaran sebesar Rp 400 triliun ($25,5 miliar), tidak termasuk biaya pengadaan susu.