Surabaya, (Sultra1news) – Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim) menyebut tren penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi di Jawa Timur terus meningkat setiap tahun. Bahkan, pasien hipertensi masuk tiga besar pasien terbanyak dirawat di rumah sakit di Jatim.

Kepala Dinkes Jatim, Prof Dr dr Erwin Astha Triyono SpPD-KPTI FINASIM mengatakan, pasien hipertensi masih mendominasi tiga besar. Menurutnya, sejumlah rumah sakit di Jatim juga didominasi pasien-pasien penyakit keganasan, penyakit metabolik sindrom, dan penyakit infeksi.

“Metabolik sindrom itu hipertensi ada, diabetes ada, kolesterol ada, asam urat ada, obesitas juga ada. Itu penyakit metabolik,” ujar Erwin, Senin (27/5/2024). Erwin mengimbau kepada masyarakat untuk lebih aware terhadap kesehatannya. Sebab, saat ini banyak ditemui kasus pasien dengan keluhan awal diabetes.

Namun, karena tidak terobati dengan baik, diabetes tersebut kemudian juga memicu penyakit metabolik lainnya. “Diabetes bisa mengajak penyakit lainnya. Seperti hipertensi, kemudian juga kolesterol,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, seperti halnya diabetes, hipertensi juga harus ditangani dengan baik agar nantinya tidak memicu penyakit metabolik lainnya. Meski demikian, masyarakat diminta tidak terlalu khawatir dengan hipertensi. Namun, yang terpenting yang harus dilakukan adalah menerapkan pola hidup sehat.

“Kita harus bisa menerapkan pola hidup sehat mulai sekarang agar tidak kena hipertensi baru skrining kemudian pengobatan. Padahal, itu bisa bisa dicegah dengan pola hidup sehat yang kita jalankan,” terangnya.

Erwin mencontohkan, pola hidup sehat dapat diterapkan dengan rajin berolahraga, mengomsumsi makanan bergizi hingga istirahat yang cukup. Terutama imbauan bagi remaja usia muda yang malas bergerak atau beraktivitas. Sebab, tren penyakit metabolik sindrom ini banyak dialami kalangan remaja. (red)

Sumber