Sultra1news – Banyak ibu di Jalur Gaza mengalami tragedi kemanusiaan yang sangat menyakitkan setelah kehilangan anak dalam berbagai keadaan tanpa mengetahui nasib mereka. Apakah mereka syahid akibat serangan udara Israel yang terus-menerus di berbagai wilayah Gaza? Atau masih hidup?

Seorang ibu kehilangan anak bernama Baraa (16 tahun). Ia tak tahu apakah Baraa masih hidup atau sudah syahid, karena kehilangan kontak. “Saya mengingatnya setiap saat, tidak pernah lepas dari pikiran saya, hingga kini saya bertanya-tanya: apakah dia sudah syahid atau masih hidup,” katanya, dikutip Aljazeera, Kamis (30/5/2024).

Ibu lain kehilangan putra bernama Mustafa pada 1 Januari 2024. Mustafa terakhir kali terlihat di bundaran Eropa bersama temannya. Mustafa dan temannya itu pun dilaporkan hilang pada saat yang sama. Hingga saat ini tidak ada yang mengetahui kabar kedua anak tersebut.

Kedua anak itu sudah dicari selama lima bulan lebih, berkunjung ke pertahanan sipil dan mencari di antara jenazah tak dikenal di kuburan dan rumah sakit. Namun, jejak keduanya tidak ditemukan.

Seorang ibu lain mengalami tragedi serupa, kehilangan putra bernama Muhammad, pada hari pertama Januari 2024. Mereka mencarinya di Kota Rafah di bagian selatan Gaza tanpa hasil. Kendati begitu, dia selalu berdoa agar diberi ketenangan dan suatu saat bisa mengetahui nasib Muhammad.

Ada seorang ibu lain yang kehilangan empat anak yang berusia antara 12 tahun dan dua setengah tahun, yang syahid akibat serangan udara Israel ke rumah mereka. Anak-anaknya dimakamkan di Kota Gaza.

Dia terpaksa meninggalkan Gaza dan kini hidup dengan penderitaan mendalam atas kehilangan mereka. Hatinya hancur setelah pemakaman tempat anak-anaknya dikubur dirusak oleh pasukan teroris Israel.

“Bagaimana saya bisa pergi ke Gaza dan tidak menemukan makam anak-anak saya untuk dikunjungi,” ujarnya.

Laporan PBB pada awal Mei 2024 memperkirakan jumlah orang hilang di Gaza lebih dari 10 ribu, termasuk yang tidak diketahui nasibnya, yang ditahan, dan yang tidak diketahui tempat pemakamannya. Diperkirakan evakuasi jenazah di Gaza bisa memakan waktu lebih dari 3 tahun. (Aza)

Sumber