Komando Polisi Negara Bagian Rivers telah menangkap seorang tersangka yang diidentifikasi sebagai Emeka, yang diduga memimpin pemerkosaan beramai-ramai terhadap istri seorang Pendeta, Nyonya Chigbewejim Steward, hingga tewas di komunitas Abarikpo di Wilayah Pemerintah Daerah Timur Ahoada negara bagian tersebut.
Tersangka, setelah berkelahi dengan Nyonya Steward pada hari sebelumnya, masuk ke rumahnya pada tengah malam bersama gengnya pada tanggal 12 Februari 2023, menculik wanita tersebut, dan membawanya ke tujuan yang tidak diketahui.
Tersangka disebut kabur dari masyarakat setelah mendapat informasi ada polisi yang melacaknya.
Suami almarhum, Asisten Pendeta di Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di komunitas Abarikpo, Pengacara Steward, saat berbicara dengan wartawan pada hari Kamis, membenarkan penangkapan tersangka.
Steward mengenang, “Ya, Emeka, mengatur kematian istri saya setelah dia bertengkar dengannya hingga istri saya menyebutnya orang jahat. Dia memberi tahu istri saya bahwa kamu akan melihat kejahatan hari ini.
“Dan malam itu sekitar jam 1 pagi tanggal 12 Februari 2023, anak-anak nakal itu datang ke rumah saya dan mendobrak pintu serta membawa istri saya pergi.
“Istri saya sedang hamil lima bulan. Emeka dan komplotannya memperkosa dan mencekiknya sampai mati. Polisi menangkapnya pada hari Kamis. Kini dia ditahan polisi. Saya telah pergi ke stasiun untuk memberikan pernyataan saya.
“Saya ingin pemerintah turun tangan agar keadilan ditegakkan. Saya berterima kasih kepada polisi atas upaya mereka menangkap bocah nakal ini”.
Dia mengklaim bahwa Emeka dan gengnya adalah anggota sekte ‘Di Islandia’, dan mengatakan bahwa ketika istrinya diculik, mereka membawanya ke tempat persembunyian dan memperkosa serta membunuhnya.
Steward juga mengenang bahwa jenazah istrinya ditemukan dengan banyak luka memar dan pendarahan dari vaginanya di dekat kolam pemancingan beberapa jam setelah dia diculik.
Reporter kami melaporkan bahwa mendiang Ny. Steward sangat vokal dalam mengutuk aktivitas kriminal dan aliran sesat di komunitas Abarikpo.
Saat dihubungi, juru bicara Komando Kepolisian Negara, Grace Iringe-Koko, mengatakan dia akan mencari tahu dari Petugas Divisi Polisi dan menghubungi reporter kami.
Dia belum melakukannya hingga laporan ini dibuat pada Jumat pagi.
Sementara itu, seorang perwira polisi senior yang menolak disebutkan namanya karena dia tidak dapat berbicara mengenai masalah ini mengatakan kepada reporter kami bahwa selain Emeka, dua tersangka lainnya telah ditangkap sehubungan dengan kejahatan tersebut.
“Bukan hanya Emeka. Dua lainnya juga ditangkap oleh Divisi Polisi Ahoada. Mereka semua ditahan,” katanya.