Islam adalah agama yang penuh dengan kasih sayang dan rahmat. Salah satu bentuk kasih sayang Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya adalah melalui pintu tobat yang selalu terbuka, bahkan bagi mereka yang dosa-dosanya sebesar langit.

Dalam kitab Syarh al-Arba’in karya Ibnu Daqiq al-‘Id, terdapat sebuah hadits yang menegaskan betapa luasnya ampunan Allah dan betapa pentingnya untuk tidak berputus asa dari rahmat-Nya.

Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah berfirman: ‘Wahai anak Adam, selama engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku akan mengampuni semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu mencapai awan di langit lalu engkau memohon ampun kepada-Ku, Aku akan mengampunimu. Wahai anak Adam, jika engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, tetapi engkau tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, Aku akan datang kepadamu dengan ampunan sepenuh itu juga.‘” (HR. Tirmidzi, hadits hasan sahih).

Hadits ini menunjukkan betapa besar rahmat dan ampunan Allah. Ibnu Daqiq al-‘Id menjelaskan bahwa Allah sangat bergembira dengan tobat hamba-Nya, lebih dari kegembiraan seseorang yang menemukan kembali barang berharganya yang hilang.

Hal ini juga diperkuat dengan hadits lain dari Abu Ayyub al-Ansari yang menyatakan bahwa jika umat manusia tidak berdosa, Allah akan menciptakan makhluk lain yang berdosa dan bertobat, sehingga Dia dapat mengampuni mereka.

Tobat dalam Islam memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar diterima oleh Allah. Syarat-syarat tersebut adalah menghentikan perbuatan maksiat, menyesali dosa yang telah dilakukan, dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.

Jika dosa tersebut berkaitan dengan hak manusia lain, maka harus ada upaya untuk mengembalikan hak tersebut atau meminta maaf. Dengan memenuhi syarat-syarat ini, Allah menjanjikan ampunan-Nya kepada siapa saja yang bertobat, bahkan jika dosa tersebut sebesar apapun.

Selain itu, hadits di atas juga menekankan pentingnya tidak berputus asa dari rahmat Allah. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa Allah senantiasa menerima tobat hamba-Nya yang sungguh-sungguh, bahkan jika mereka kembali melakukan dosa yang sama berkali-kali.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Tidaklah seseorang dikatakan terus-menerus dalam dosa jika ia bertobat setiap kali berbuat dosa, meskipun ia mengulanginya dalam sehari sebanyak tujuh puluh kali.”

Islam memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi hamba yang ingin bertobat. Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni oleh Allah, selama hamba tersebut datang dengan hati yang tulus dan tidak menyekutukan Allah dengan apapun. Mari kita manfaatkan pintu tobat yang selalu terbuka ini dan berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan beramal shalih dan menjauhi perbuatan dosa. (MBS)

Sumber