Sultra1news – Saat Red Hat Summit 2024, Red Hat meluncurkan sejumlah proyek menarik, termasuk Red Hat Enterprise Linux (RHEL) AI, merupakan peningkatan pada Red Hat OpenShift AI dan teknologi lainnya. Semua ini akan menyediakan platform AI yang kuat untuk perusahaan telko dan membantu mereka meningkatkan operasional, mengurangi biaya, menyempurnakan layanan pelanggan, dan mendorong inovasi.

Saya ingin menyoroti bagaimana beberapa solusi berbasis AI akan membantu perusahaan telko tetap kompetitif dengan kemampuan untuk mendeteksi penipuan, mengalami peningkatan dalam pengelolaan data, jaringan otonom dan optimasi sumber daya.

Kemudian pengelolaan trafik jaringan, pengelolaan energi, chatbots, dukungan pelanggan yang makin dipersonalisasi, model AI di radio access networks (RAN) dan core, dan banyak lagi. Sekaligus memenuhi peningkatan permintaan infrastruktur digital modern.

Red Hat Enterprise Linux AI

Tahun ini Red Hat mengumumkan RHEL AI, platform model dasar yang memungkinkan pengguna untuk mengembangkan, menguji dan menjalankan model AI generatif (GenAI) dengan lebih lancar.

RHEL AI menghadirkan large language model (LLM) Granite yang berlisensi open source dari IBM Research, tool penyelarasan model InstructLab berbasis metodologi LAB (Large-scale Alignment for chatBots) dan pendekatan yang community-driven untuk pengembangan model melalui proyek InstructLab.

Keseluruhan solusi dikemas sebagai RHEL image yang dioptimalkan dan bootable untuk digunakan di server individual di seluruh hybrid cloud dan dimasukkan sebagai bagian dari Red Hat OpenShift AI, yakni platform hybrid machine learning operations (MLOps) dari Red Hat. Perangkat ini digunakan untuk membangun, melatih, memantapkan dan menyajikan model pada skala besar di lingkungan cluster yang tidak berada di satu tempat alias tersebar.

RHEL AI akan membantu perusahaan telko dengan mempermudah pengembangan dan eksperimen dengan model AI, dan menyempurnakannya. Perusahaan akan lebih mudah dalam memulai perencanaan pemanfaatan potensi AI dalam perusahaan mereka, tanpa membutuhkan investasi besar untuk membangun skill atau membeli hardware.

Penawaran ini juga dapat membantu meningkatkan pengalaman pelanggan di perusahaan telko secara keseluruhan. Dengan memungkinkan lebih banyak orang yang ahli dalam bidang dan domain tertentu –tidak hanya ilmuwan data—untuk berkontribusi dalam pelatihan, penyempurnaan, dan penyelarasan LLM.

Red Hat OpenShift AI

Di Red Hat Summit, kami juga merilis kemampuan baru pada Red Hat OpenShift AI, platform open hybrid AI dan machine learning (ML), yang dibangun pada Red Hat OpenShift. Ini merupakan solusi yang memungkinkan perusahaan telko untuk menciptakan dan meluncurkan aplikasi berbasis AI pada skala besar di seluruh hybrid cloud.

Semua peningkatan ini akan membuat inovasi terjadi dengan lebih cepat, produktivitas dan kapasitas yang makin besar untuk menambahkan AI ke dalam operasional sehari-hari di perusahaan telko.

Sebenarnya, menghadirkan pelatihan dan penyajian model di edge bisa memakan biaya karena kerumitan pengaturannya. Namun, memiliki platform umum seperti Red Hat OpenShift AI dari core hingga ke edge akan menjadikan pekerjaan ini menjadi lebih efisien berkat peningkatan pada otomatisasi yang akan mengurangi pengeluaran operasional. Dengan otomatisasi yang cerdas, perusahaan telko dapat menyederhanakan operasional jaringan mereka, meningkatkan langkah-langkah keamanan dan mengoptimalkan alokasi sumber daya.

Hal ini sangat penting saat perusahaan telko menghadapi tekanan finansial yang disebabkan oleh modernisasi sistem lama yang sudah usang dan perluasan jaringan 5G. Dengan adanya AI di edge, perusahaan telko akan mendapatkan manfaat dari pemrosesan data yang lebih cepat dan pengambilan keputusan secara real time, mampu meningkatkan performa aplikasi AI dan layanan secara signifikan.

Pendekatan ini cocok untuk pertambahan volume data yang dihasilkan oleh mesin dan meningkatkan konektivitas dan kemampuan analitik. Bayangkan layanan concierge digital untuk pelanggan bisnis atau kasus penggunaan telko seperti monitoring trafik, manajemen beban, peningkatan infrastruktur, manajemen lifecycle jaringan atau manajemen daya.

Jika kita melihat RAN, perusahaan telko dapat memanfaatkan model AI di RAN untuk pengendalian frekuensi, sektor, sel, dan base station secara dinamis, lebih dari sekadar pengaturan waktu. Mereka bisa menerapkan teknik AI untuk estimasi channel dan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan SON.

Red Hat OpenShift AI juga menyediakan MLOps dengan mengintegrasikan kemampuan AI dan ML ke dalam model DevOps standar, yang mencakup keseluruhan lifecycle model AI. Ini termasuk membangun, melatih, menyajikan, dan mengawasi model AI, dengan fokus pada penyempurnaan akurasi yang sangat penting untuk perusahaan telko.

Turkcell, penyedia layanan telekomunikasi dan teknologi konvergen terdepan, mengembangkan arsitektur layanan AI dan application hub di Red Hat OpenShift yang berhasil meningkatkan pengalaman pelanggan. Mendorong efisiensi operasional, dan menarik pelanggan yang lebih beragam serta mampu menghadirkan inovasi bisnis ke pasar dengan lebih cepat.

Kami juga bekerja sama dengan mitra-mitra untuk mengintegrasikan teknologi AI terbaik mereka ke dalam Red Hat OpenShift AI. Lihatlah apa yang kami umumkan bersama dengan AMD, Intel, NVIDIA dan Run.ai.

Integrasi kuat dengan AMD akan membantu perusahaan telko menjalankan platform mereka dengan Red Hat OpenShift, termasuk penggunaan GPU sets terbaru. Dan dengan semakin terintegrasinya Red Hat OpenShift AI dengan hardware AI Intel, perusahaan telko akan mampu mewujudkan interoperabilitas dari pusat data ke cloud, hingga ke edge dengan portabilitas beban kerja AI yang lebih besar untuk membangun, menjalankan, dan menerapkan beban kerja AI di manapun dibutuhkan.

Red Hat juga mengumumkan kolaborasi dengan NVIDIA untuk memungkinkan pengguna menggabungkan model AI yang dilatih menggunakan Red Hat OpenShift AI dengan layanan mikro NVIDIA NIM, untuk mengembangkan aplikasi berbasis GenAI pada satu platform MLOps. Ini akan membantu penyedia layanan menggunakan Red Hat OpenShift sebagai platform pengembang untuk membangun co-pilot seperti asisten chat untuk layanan pelanggan, pengecekan kepatuhan, pendeteksian malware, dan banyak lagi.

Red Hat bekerja sama dengan Run:ai untuk membawa pengalokasian sumber daya, pengelolaan infrastruktur AI, dan kemampuan orkestrasi GPU mereka ke Red Hat OpenShift AI. Dengan melancarkan operasional AI dan mengoptimalkan infrastruktur dasarnya, kolaborasi ini akan membantu penyedia layanan mengoptimalkan sumber daya mereka untuk membangun sebuah infrastruktur cerdas yang bisa beradaptasi dan menyesuaikan dirinya sendiri berdasarkan beban kerja seperti 5G core dan aplikasi RAN. (nia)

Sumber