Ada pepatah mengatakan, “Teman sejati terlihat saat masa sulit,” yang berarti bahwa persahabatan sejati diuji ketika kesulitan datang, bukan saat segala sesuatu berjalan dengan baik. Begitu pula dengan hubungan bertetangga, di mana hak-hak tetangga harus dijaga dengan baik.

Sultra1news – Salah satu tanda perhatian kepada tetangga adalah memberikan dukungan dan bantuan saat mereka menghadapi kesulitan. Nabi Muhammad SAW bersabda:

إِنَّ الأَشْعَرِيِّينَ إِذَا أَرْمَلُوا فِي الغَزْوِ، أَوْ قَلَّ طَعَامُ عِيَالِهِمْ بِالْمَدِينَةِ جَمَعُوا مَا كَانَ عِنْدَهُمْ فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ، ثُمَّ اقْتَسَمُوهُ بَيْنَهُمْ فِي إِنَاءٍ وَاحِدٍ بِالسَّوِيَّةِ، فَهُمْ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُمْ

Sesungguhnya orang-orang Asy’ari, ketika persediaan makanan mereka habis dalam peperangan atau ketika makanan anak-anak mereka berkurang di Madinah, mereka mengumpulkan apa yang mereka miliki dalam satu kain dan kemudian membaginya di antara mereka secara merata dalam satu wadah. Mereka adalah bagian dariku dan aku adalah bagian dari mereka” (HR. Bukhari dan Muslim).

Keteladanan dalam Membantu Sesama
Contoh yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW ini adalah bentuk nyata dari kepedulian dan solidaritas dalam menghadapi kesulitan.

Orang-orang Asy’ari menunjukkan bagaimana mereka saling mendukung dan membantu satu sama lain ketika menghadapi kekurangan. Mereka tidak membiarkan satu pun anggota mereka kelaparan atau kekurangan, melainkan mereka berbagi apa yang mereka miliki secara merata.

Sayangnya, di zaman sekarang, seringkali kita melihat bahwa banyak orang tidak peduli terhadap tetangganya. Mungkin saja ada tetangga yang kelaparan atau mengalami kesulitan, tetapi kita tidak mengetahuinya. Jika kita tidak tahu, itu adalah masalah; tetapi jika kita tahu dan tetap tidak peduli, itu adalah masalah yang lebih besar.

Untuk mencapai hati tetangga kita, tidak ada yang lebih efektif daripada berbuat kebaikan kepada mereka di saat mereka sangat membutuhkannya. Nabi Muhammad SAW bersabda:

أَفْضَلُ الْأَعْمَالِ أَنْ تُدْخِلَ عَلَى أَخِيكَ الْمُؤْمِنِ سُرُورًا، أَوْ تَقْضِيَ عَنْهُ دَيْنًا، أَوْ تُطْعِمَهُ خُبْزًا

“Amalan yang paling utama adalah memasukkan kebahagiaan ke dalam hati saudara mukminmu, atau melunasi utangnya, atau memberinya roti” (HR. Ibn Abi Dunya, dihasankan oleh Al-Albani).

Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Membantu tetangga tidak selalu harus dalam bentuk bantuan besar. Tindakan kecil seperti memberikan makanan, membantu melunasi utang, atau sekadar memberikan dukungan moral bisa sangat berarti. Misalnya, ketika ada tetangga yang sedang mengalami masalah keuangan, kita bisa membantu dengan memberikan sedikit bantuan materi atau sekadar memberikan dorongan semangat.

Untuk mengatasi ketidakpedulian sosial, kita harus memulai dari diri sendiri dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya saling membantu. Mengadakan pertemuan warga secara rutin, menjalin komunikasi yang baik dengan tetangga, dan selalu siap membantu ketika ada yang membutuhkan adalah langkah-langkah konkret yang bisa kita lakukan.

Kepedulian sosial, terutama terhadap tetangga, adalah salah satu ajaran penting dalam Islam. Menunjukkan kepedulian kepada tetangga, terutama di saat mereka mengalami kesulitan, adalah cerminan dari iman dan kebaikan hati kita.

Dengan meneladani sikap para Asy’ari dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW, kita bisa membangun lingkungan yang lebih harmonis dan penuh dengan kepedulian. Tetaplah membantu orang lain walau dalam kondisi susah, karena kebaikan yang kita berikan akan kembali kepada kita dengan berbagai cara. (MBS)

Sumber