Didirikan pada tahun 1892, Liverpool FC adalah salah satu klub sepak bola tersukses di dunia, dengan koleksi trofi domestik dan internasional yang mengesankan.

Sejarah klub dipenuhi dengan pencapaian luar biasa, banyak di antaranya dapat dikaitkan dengan visi dan kepemimpinan manajernya.

Ikuti Empire of the Kop di Instagram (@empireofthekop) DI SINI

Bill Shankly

Bill Shankly mengambil alih Liverpool pada tahun 1959, mewarisi klub yang terpuruk di Divisi Kedua, dan pengaruhnya langsung terasa dan mendalam saat ia mengubah Liverpool menjadi kekuatan sepakbola.

Pendekatannya revolusioner, karena ia berfokus pada membangun semangat tim yang kuat dan menerapkan metode pelatihan yang ketat. Di bawah bimbingannya, The Reds memenangi tiga gelar Divisi Pertama, dua Piala FA, dan satu Piala UEFA. Hal ini menandai dimulainya era dominasi.

Prestasinya tidak sebatas trofi. Dia memainkan peran kunci dalam meletakkan dasar bagi kesuksesan masa depan Liverpool. Salah satu kontribusi utamanya adalah pengenalan tanda terkenal ‘Ini Anfield’, yang dirancang untuk menimbulkan ketakutan pada lawan dan mengingatkan para pemain akan tanggung jawab mereka terhadap klub.

Filosofi dan visi Shankly menciptakan warisan yang akan mempengaruhi klub selama beberapa dekade. Pengaruhnya melampaui kehebatan taktis dan perolehan trofinya. Dia membina hubungan yang mendalam dengan para penggemar, yang mengagumi kepribadian karismatik dan dedikasinya kepada klub.

BACA LEBIH LANJUT: ‘Kesepakatan sudah dekat…’ – Liverpool mungkin akan mendekati penandatanganan pertama era Slots setelah kabar terbaru dari jurnalis

Bob Paisley

Bob Paisley menggantikan Shankly pada tahun 1974 dan melanjutkan tradisi keunggulan. Dikenal karena sikapnya yang tenang dan pemikiran taktis yang tajam, ia membawa Liverpool meraih kesuksesan besar. Pada masanya, klub memenangkan enam gelar Divisi Pertama, tiga Piala Eropa dan sejumlah trofi domestik, mengokohkan reputasinya sebagai salah satu manajer terhebat dalam sejarah sepakbola.

Kesuksesan Paisley dibangun atas kemampuannya mengenali dan memupuk bakat. Dia mahir dalam mengidentifikasi pemain seperti Ian Rush yang legendaris yang cocok dengan sistem LFC, memastikan tim tetap kompetitif di level tertinggi.

Keahlian strategis dan kemampuan beradaptasinya memungkinkan The Reds mendominasi baik di dalam negeri maupun di Eropa, menjadikan mereka kekuatan yang tangguh sepanjang tahun 1970an dan awal 1980an. Warisannya juga ditandai dengan kerendahan hati dan dedikasinya kepada klub. Meski meraih banyak prestasi, ia selalu mengapresiasi kontribusi para pemain dan staf.

BACA LEBIH LANJUT: ‘Pembicaraan terjadi’ – Klub-klub Eropa ‘menolak’ permata Liverpool yang bisa ‘membayangkan’ bergabung dengan mereka

Jürgen Klopp

Jürgen Klopp ditunjuk sebagai manajer Liverpool pada tahun 2015. Dikenal karena kepribadiannya yang karismatik dan gaya bermainnya yang berenergi tinggi, pemain Jerman ini dengan cepat memenangkan hati para penggemar dan pemain. Eranya ditandai dengan prestasi yang signifikan, termasuk memenangkan Liga Premier, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub FIFA, dan Piala Super UEFA.

Salah satu musim yang paling berkesan adalah pada 2018/19 ketika The Reds menjuarai Liga Champions dengan mengalahkan Tottenham Hotspur 2-0 di Wanda Metropolitano di Madrid. Meski mengumpulkan 97 poin mengesankan di Liga Inggris tahun itu, LFC finis kedua di belakang Manchester City yang mengumpulkan 98 poin. Musim ini adalah salah satu yang paling mendebarkan dalam sejarah, dengan peluang Premier League untuk meraih kemenangan sangat dinamis hingga hari pertandingan terakhir yang menampilkan persaingan sengit.

Dia mendefinisikan ulang gaya permainan tim dengan pendekatan mendesak dan cepat yang menyenangkan penggemar Liverpool di seluruh dunia. Kemampuannya untuk terhubung dengan pemain dan pendukung telah menciptakan rasa persatuan dan tujuan yang kuat di dalam klub. Dia meninggalkan klub bulan lalu dan sejak itu digantikan oleh Arne Slot.

EOTK Close-up dengan John Welsh: ‘seorang pemuda lokal mewujudkan mimpinya’ dan prediksi Slot LFC



Sumber