Bagi kebanyakan orang, gagasan matematika membawa kembali rumus dan persamaan yang tak ada habisnya di sekolah. Oleh karena itu, mungkin tampak sulit untuk membayangkannya, tetapi ada suatu masa ketika aritmatika belum ada. Tentu saja, masih ada kebutuhan untuk menggunakan perhitungan yang rumit untuk menyelesaikan permasalahan di dunia nyata, namun hal tersebut baru terjadi sampai Muhammad ibn-Mūsā al-Khwārizmī, yang disebut sebagai “bapak aljabar”, menetapkan dasar untuk menyelesaikan persamaan yang kami mulai meletakkan dasar bagi matematika modern.

Dalam kutipan dari buku barunya “Vektor: Kisah Mengejutkan tentang Transformasi Ruang, Waktu dan Matematika“, ahli matematika Robyn Arianrhod mengeksplorasi evolusi bahasa matematika selama 4.000 tahun — dari deskripsi kompleks hingga bentuk simbolik yang kita kenal sekarang.


Belajar berpikir secara simbolis

Sumber