Setelah ramai dibicarakan, Ayu Ting Ting akhirnya mengonfirmasi bahwa rencana pernikahannya dengan Lettu Muhammad Fardana telah resmi dibatalkan.
Berita ini sempat membuat publik bertanya-tanya mengingat keduanya sudah menggelar lamaran pada 4 Februari 2024. Ayu Ting Ting pun menjelaskan, perbedaan prinsip adalah alasan utama di balik keputusan tersebut, tanpa ingin mengumbar detil lebih lanjut.
Dalam pernyataannya, Ayu Ting Ting menegaskan bahwa ia tidak ingin membuka aib mantannya. Pedangdut asal Depok ini lebih memilih untuk menghormati kenangan baik dengan Muhammad Fardana dan keluarganya, terutama ayah mantan calon mertunya itu.
“Biarkan ini menjadi privasi kami. Papa sangat menyayangi saya, dan saya pun menyayangi papa seperti orang tua saya sendiri,” ujar Ayu di kawasan Tendean, Jakarta, Senin (1/7/2024).
Ayu mengungkapkan bahwa Muhammad Fardana menerima keputusan untuk mengakhiri hubungan mereka dengan baik.
“Saya didampingi kedua orang tua saya untuk bertemu dan menyampaikan keputusan ini. Syukurnya, Mas Fardana dan keluarganya bisa menerima dengan legowo,” jelas Ayu.
Kini perempuan usia 32 tahun itu pun lebih memilih fokus terhadap masa depan diri sendiri maupun anaknya, Bilqis. Ayu pun berusaha mensyukuri apa yang sudah terjadi meski rasa kecewa tetap ada.
“Mungkin ini yang terbaik untuk saya dan Bilqis. Allah masih menjaga kami karena saking sayangnya Allah kepada kami,” ucapnya penuh keyakinan.
Putusnya jalinan asmara antara Ayu dan Muhammad Fardana mencuat setelah foto-foto kebersamaan mereka hilang dari akun Instagram Fardana. Sempat menjadi rumor, Ayu akhirnya buka suara dan membenarkan bahwa hubungan mereka sudah berakhir sejak 22 Juni 2024.
Sebagai informasi, Ayu memulai perkenalannya dengan Fardana dimulai pada Januari 2024 melalui orangtuanya. Ditambah hubungan mereka berjalan dengan proses semi taaruf.
Muhammad Fardana adalah lulusan Akademi Militer tahun 2016 dan beberapa bulan lebih muda dari Ayu. Selama proses lamaran, Ayu menerima banyak seserahan dari pihak Fardana, yang jumlahnya mencapai 14 buah.
Perpisahan keduanya bukan karena masalah ekonomi, melainkan ada hal prinsipil yang tidak bisa dijembatani. (*)
