BRASILIA, DF (FOLHAPRESS) – Menteri Keuangan Fernando Haddad mengatakan pada hari Senin (1) bahwa kontinjensi pengeluaran dalam Anggaran 2024 akan memiliki “ukuran yang diperlukan” untuk mematuhi aturan kerangka fiskal.

Pernyataan itu disampaikan kepada wartawan di pintu masuk Kementerian Keuangan di Brasília, setelah nilai tukar dolar mencapai titik tertinggi sepanjang hari. Mata uang Amerika ditutup pada R$5,652, nilai nominal tertinggi sejak Januari 2022, didorong oleh faktor eksternal dan juga oleh ketidakpastian para agen tentang lintasan fiskal Brasil.

“Kami memiliki kerangka fiskal yang harus dipatuhi. Jadi, dia [o contingenciamento] “Besarnya akan sesuai dengan tujuan kita. Baik dari sisi pengeluaran yang ada batas maksimalnya, maupun dari sisi pendapatan, sehingga kita bisa masuk dalam kisaran target 2024. Ini usaha kita,” kata Haddad.

Seperti yang dilaporkan Folha de S.Paulo, perhitungan oleh analis pasar keuangan menunjukkan perlunya kontinjensi sebesar R$15 miliar hingga R$46 miliar untuk mencapai target yang diusulkan oleh Menteri Keuangan.

Menteri tersebut juga mengatakan bahwa ia akan mengadakan pertemuan dengan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva (PT) pada hari Rabu (3) untuk “menangani masalah ekonomi”. Ia menyebutkan pertemuan tersebut ketika ditanya tentang perkiraan pengumuman resmi mengenai langkah-langkah peninjauan pengeluaran.

Haddad juga mengatakan bahwa level dolar saat ini sangat tinggi. “Meskipun devaluasi terjadi di seluruh dunia secara umum, di sini devaluasinya lebih besar daripada di negara-negara tetangga kita. Kolombia, Chili, dan Meksiko juga mengalaminya,” katanya.

Menteri tersebut mengaitkan depresiasi nilai tukar dengan “banyak kebisingan” dan mengatakan pemerintah perlu “mengkomunikasikan hasil ekonomi yang dicapai negara dengan lebih baik.”



Sumber