Banyuwangi, (Sultra1news)- Kisah mantan TKI asal Banyuwangi layak ditiru. Dua kali mengadu nasib di luar negeri, Jarot Setiawan sukses mengembangkan usaha susu kambing. Warga Desa Seneporejo, Kecamatan Siliragung ini mengembangkan sekitar 200 ekor kambing perah.

Lahan yang digunakan adalah bekas kebun jeruk. Jarot, sapaan akrabnya, memilih terjun ke peternakan lantaran menggiurkan. Dari ratusan ternak, setiap harinya mampu menghasilkan ratusan liter susu kambing.

Sebelum memulai usaha ternak kambing, Jarot menjadi TKI di Taiwan sebanyak dua kali. Pertama tahun 1999 dan 2006. Sebelum terjun ke peternakan, dia sempat mencoba bertani jeruk. Lalu, tahun 2016 beralih ke peternakan kambing perah. Produksinya bisa tembus 700 – 1000 liter per minggu. “Satu kambing rata-rata bisa menghasilkan 1 – 2 liter susu tiap hari. Total rata-rata tiap hari bisa dapat 100-150 liter, tergantung produktivitas kambingnya,” jelas Jarot.

Susu kambing dikirim ke supplier pabrik susu bubuk di Yogyakarta dan Semarang. Harga susu dipatok Rp 16.000 per liter. “Kita jual ke supllier dalam bentuk beku. Setiap minggunya bisa ambil 700 hingga 1000 liter susu kambing,” jelasnya.

Usaha kambing milik Jarot mendapat pujian Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. Menurutnya, susu kambing banyak diminati masyarakat. Sehingga, bisa menjadi pilihan usaha. “ Kisah peternakan kambing ini bisa menjadi inspirasi anak muda di Banyuwangi. Merintis usaha dari nol,” kata Ipuk. (udi)

Sumber