Menteri Pertanian dan Peternakan (Peta)Carlos Fávaro mengatakan bahwa total sumber daya untuk Rencana Panen 24/25 akan mencapai sekitar R$475,5 miliar. Namun, keterlambatan dalam mengungkapkan jumlah tersebut masih menimbulkan ketidakpuasan di kalangan pelaku usaha pertanian.

Presiden Asosiasi Produsen Kedelai Goiás yang baru diangkat (Selesai-GO)Clodoaldo Calegari, misalnya, mengatakan, dari pengumuman yang dijadwalkan Rabu ini (3), akan ada lebih banyak kelincahan dalam transfer dana ke produsen.

“Produsen harus mampu menyusun rencana penanaman untuk panen berikutnya. Kami menyesalkan keterlambatan ini karena sudah berdampak signifikan pada biaya produksi,” katanya.

Presiden entitas tersebut juga menyoroti pentingnya asuransi pedesaan, mengingat pada panen terakhir, wilayah Tengah-Barat Brasil dan, terutama, wilayah Selatan sangat terpengaruh oleh kondisi cuaca ekstrem.

“Asuransi pedesaan perlu dipikirkan kembali sehingga mencapai jumlah, cakupan yang signifikan yang mencakup, setidaknya, biaya langsung dari tanaman yang rusak”.

Menurut Calegari, selain kedatangan sumber daya dari Rencana Safra, sektor ini memerlukan kelincahan dalam transfer, dalam penerimaan proposal dan agar produsen lebih mudah mengakses sumber daya.

“Kita sudah memasuki paruh kedua tahun ini, logistik sudah mulai ketat. Kita sudah menerima pengumuman kenaikan biaya angkutan laut, pupuk, dan dengan adanya kenaikan biaya logistik, kita …. lonjakan nilai tukarDampaknya bahkan lebih signifikan pada biaya produksi akhir. Jadi kita perlu kelincahan untuk mengurangi masalah yang disebabkan oleh penundaan ini”.

Sumber