Sebuah studi terbaru yang dirilis oleh Counterpoint Research telah mengungkap skenario yang mengejutkan untuk masa depan kendaraan listrik. Menurut laporan tersebut, BYD, produsen mobil listrik terkemuka yang berbasis di Tiongkok, berada di jalur yang tepat untuk menyalip Tesla dalam penjualan global paling cepat pada tahun 2025. Langkah ini menunjukkan reposisi yang signifikan di pasar mobil listrik.

Pada Q2 2024, BYD mengalami peningkatan penjualan yang mengesankan hampir 21%, mencapai 426.039 unit yang terjual. Sebaliknya, Tesla mengalami penurunan penjualan sebesar 4,8%, dengan total 443.956 kendaraan yang terjual. Fluktuasi pasar ini menunjukkan potensi pergeseran kepemimpinan yang dapat berdampak besar pada industri.

Siapa yang Akan Mendominasi Pasar Mobil Listrik pada tahun 2025?

Meskipun sebelumnya telah disalip dalam hal produksi, BYD telah berhasil merebut kembali posisi dengan menjadi pemasok kendaraan listrik terbesar pada awal tahun 2024, terutama karena pasar konsumen terbesar berada di Tiongkok. Negara tempat BYD berada, tetap menjadi kekuatan dominan di sektor kendaraan listrik. Proyeksi menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik Tiongkok dapat melampaui Amerika Utara hingga empat kali lipat dalam beberapa tahun mendatang.

Bagaimana Prakiraan Penjualan Kendaraan Listrik Global pada tahun 2024?

Menurut laporan Counterpoint, penjualan kendaraan listrik secara global diperkirakan akan mencapai 10 juta unit pada akhir tahun 2024. Peningkatan ini dianggap sebagai cerminan kemajuan teknologi yang berkelanjutan dan semakin banyaknya penggunaan kendaraan ini, yang dikenal karena efisiensinya dan dampak lingkungan yang lebih rendah.

Inovasi dan Tantangan di Bidang Kendaraan Listrik

Prospeknya menjanjikan sekaligus menantang bagi perusahaan seperti BYD dan Tesla. Industri ini telah menyaksikan sejumlah inovasi, seperti pengembangan baterai yang menjanjikan masa pakai hingga 50 tahun, dan eksplorasi ban tanpa udara oleh Tesla bekerja sama dengan Michelin. Perkembangan ini tidak hanya dapat mendongkrak penjualan, tetapi juga secara signifikan meningkatkan pengalaman berkendara dan keberlanjutan kendaraan listrik.

Di sisi lain, kendala baru muncul, terutama dengan tarif baru-baru ini yang diberlakukan oleh Uni Eropa terhadap produk-produk Cina, termasuk kendaraan listrik. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk menyamakan kedudukan bagi produsen Eropa dalam upaya untuk menghindari biaya produksi yang lebih rendah yang terjadi di Cina. Perubahan regulasi ini dapat memainkan peran yang menentukan dalam evolusi pasar.

Singkatnya, persaingan antara BYD dan Tesla untuk meraih supremasi di pasar kendaraan listrik didorong oleh kemajuan strategis dan inovasi teknologi. Bulan-bulan mendatang menjanjikan akan menjadi masa kritis dalam menentukan kontur persaingan yang ketat ini.

Sumber