Rumah Sakit Spesialis & Pusat Penelitian King Faisal di Arab Saudi (KFSH&RC) telah melakukan 400 operasi jantung robotik dengan tingkat kelangsungan hidup 98% sejak program ini dimulai pada Februari 2019, menurut laporan rumah sakit tersebut.

Program Bedah Jantung Robotik di KFSH&RC, yang dimulai pada Februari 2019, menyelesaikan 105 prosedur robotik pada tahun pertamanya. Sejak didirikannya bedah robotik pada tahun 2003, rumah sakit ini telah memperluas layanannya hingga mencakup berbagai spesialisasi seperti bedah umum, kardiologi, urologi, dan transplantasi.

Program ini telah mendapat pengakuan internasional. Menurut American Global Medical Surgical Robotics (GMSR), KFSH&RC telah melakukan operasi jantung robotik dalam jumlah tertinggi di luar Amerika Serikat dan berada di peringkat lima besar di dunia. Program ini juga diakui sebagai program terbaik kedua di dunia untuk penggantian katup aorta robotik (AVR).

Baca juga: Siapa Dr. Mehmood Khan, ilmuwan Pakistan pertama yang mendapat kewarganegaraan Saudi?

Rumah sakit melaporkan bahwa penggunaan robotik dibandingkan teknik bedah konvensional telah memberikan hasil yang lebih baik bagi pasien. Bedah robotik telah mengurangi kebutuhan akan transfusi darah dan waktu yang dihabiskan untuk ventilasi mekanis. Selain itu, prosedur robotik telah mengurangi masa rawat inap di rumah sakit lebih dari 50%, sehingga menghasilkan pengurangan biaya sebesar 40%.

Meskipun operasi robotik dapat mengurangi biaya rawat inap pasien secara keseluruhan, penelitian menunjukkan bahwa biaya melakukan operasi dengan robot bisa 50% lebih tinggi dibandingkan operasi terbuka karena biaya instrumennya.

Sumber