Oleh: Karyudi Sutajah Putra, Calon Pimpinan KPK 2019-2024

Karyudi Sutajah Putra

Jakarta, Fusilatnews – Sepintas terkesan heroik. Benny Rhamdani mengungkap inisial T sebagai pengendali judi online di Indonesia.

Bahkan Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tersebut mengklaim pernah menyampaikan inisial T itu kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet terbatas yang dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan saat itu Mahfud Md yang menurut Benny bisa menjadi saksi.

Inisial T itu, kata Benny, muncul setelah pihaknya melakukan penelusuran praktik judol yang dikendalikan dari Kamboja dan melibatkan warga negara Indonesia (WNI).

Siapa T tersebut? Ia tak mau menyebut inisial kata kedua dari nama itu. Menurut Benny, nama itu cukup populer di Indonesia. Satu lagi: T tidak pernah tersentuh hukum!

Namun, aksi heroik Benny yang menyebut inisial T di balik judol di Indonesia itu tampaknya akan menemui jalan buntu. Paling tidak antiklimaks. Betapa tidak?

Jokowi saat ditanya media ihwal inisial T itu mengaku tidak tahu-menahu. Wong Solo itu bahkan menyarankan media untuk menanyakan inisial T itu kepada Benny.

Kok tanya saya? Mana saya tahu? Demikian kira-kira jawaban Jokowi seperti biasanya.

Listyo Sigit pun setali tiga uang. Sebab itu, katanya, Polri akan memanggil Benny untuk dikorek soal inisial T dimaksud.

Hal senada disampaikan Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro. Benny, katanya, akan diperiksa Bareskrim, Senin (29/7/2024) mendatang.

Ivan Yustiavandana pun tak kalah “cemen”. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) itu menyebut dari 2 ribuan rekening penampung transaksi judol, pastilah ada inisial T.

Siapa inisial T? Presiden dan Kapolri sudah tahu. Tapi pura-pura tidak tahu. Mengapa? Bisa jadi mereka pun tak akan berani menyentuh T. Mengapa?

Bisa jadi T cukong Jokowi dalam dua kali pemilihan presiden, yakni pada 2014 dan 2019. Bisa jadi pula T cukong Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Kini, apakah Mahfud akan berani mengungkap siapa T, karena mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menurut Benny juga sudah tahu?

Kita tidak tahu pasti. Apalagi saat ini Mahfud sudah tidak punya kuasa di pemerintahan. Plus, soal judi ini sudah pasti melibatkan mafia, sehingga nyawa Mahfud bisa terancam.

Apakah pemanggilan Benny oleh Bareskrim itu untuk menindaklanjuti pernyataannya yang juga sudah diketahui Jokowi dan Listyo Sigit?

Atau untuk memberikan tekanan kepada Benny, apalagi jika ternyata inisial T itu sebenarnya tidak ada atau karangan dia belaka. Benny bisa bermasalah.

Sebab, sudah lebih dari enam bulan disampaikan kepada Jokowi, dan juga Kapolri, ternyata pemerintah dan Polri “diem-diem bae”.

Di sisi lain, mengapa Benny baru ” bernyanyi” sekarang? Apakah untuk menaikkan “bargaining position” (posisi tawar) menjelang lengsernya Jokowi dan dilantiknya Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wakil Presiden RI 2024-2029, agar dipakai lagi oleh pemerintahan yang merupakan kelanjutan dari Jokowi?

Kita tidak tahu pasti. Yang jelas, inisial T tersebut diyakini tak bakal terungkap.

Judi online, dan juga judi konvensional, sampai kapan pun tak akan bisa diberantas, meskipun pemerintah sudah membentuk satuan tugas (satgas).

Pemberantasan judi memang selalu dilakukan, tapi itu hanya hangat-hangat tahi ayam setiap ada kondisi tertentu saja. Selebihnya judi dan judi online akan berjalan seperti biasa.

Bak bisnis narkotika, bisa jadi judi dan judi online pun sengaja dipelihara. Operasi hanya dilakukan secukupnya saja untuk sekadar unjuk kekuatan atau “show of force”.

Maklum, banyak yang berkepentingan dengan keberadaan judi. Presiden mungkin bisa lengser bila tak pandang bulu dalam memberantas judi.

Judi, madat dan pelacuran adalah problem purba semenjak manusia ada. Penindakan yang dilakukan negara pun akan sekadarnya saja.

Termasuk judi online yang menurut Benny diatur seseorang berinisial T. Dan siapa sosok T sebenarnya diyakini tak akan terungkap. Jokowi dan Kapolri tidak akan berani menghadapi T. Apalagi menangkapnya.

Sumber