DAERAH BARROW, Ga. – Para orang tua dan siswa terkejut menyusul penembakan massal di Sekolah Menengah Apalachee pada Rabu pagi, di mana empat orang tewas secara tragis, dan sembilan lainnya dirawat di rumah sakit. Penembakan tersebut telah membuat masyarakat setempat terguncang, ketika para pejabat mencoba mengumpulkan peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kekerasan tersebut.
Dalam wawancara dengan tim berita kami, para siswa menceritakan pengalaman mereka selama penyerangan, yang terjadi secara tidak terduga selama hari sekolah.
CERITA TERKAIT
Sistem komunikasi internal sekolah, yang dikenal sebagai papan pintar, mengirimkan pemberitahuan yang memulai penguncian ketat, menginstruksikan siswa dan guru untuk segera mencari keselamatan. Seorang siswa menggambarkan saat dia dan teman-teman sekelasnya berkerumun di sudut kelas, mengunci pintu sambil menunggu petugas penegak hukum tiba. Petugas penegak hukum kemudian memasuki ruangan menggunakan kunci untuk membuka kunci pintu saat mereka membersihkan gedung.
Siswa lain, yang sedang mendengarkan musik pada saat penyerangan terjadi, menceritakan kisahnya tentang penembakan tersebut. “Saya baru saja mendengar suara tembakan. Saya memasang AirPods dengan kekuatan penuh… Teman saya mendorong saya ke tanah. Saya pikir itu palsu sampai saya mendengar lebih banyak suara tembakan dan jeritan,” katanya. Siswa tersebut juga menceritakan apa yang terjadi setelah mereka meninggalkan sekolah, antara lain mayat tergeletak di lantai, senjata api, peluru, dan darah berceceran di lokasi kejadian.
Dua siswa lainnya melaporkan melihat AK-47 tergeletak di lantai dekat salah satu korban saat mereka menuju tempat aman. Penegakan hukum setempat belum mengonfirmasi apakah ada senjata yang terlibat dalam penembakan tersebut, namun mengatakan mereka sedang menyelidiki semua keterangan saksi. Kantor Sheriff Barrow County sedang berupaya untuk mengkonfirmasi rincian tentang senjata tersebut dan potensi penggunaannya dalam serangan tersebut.
Para siswa yang tampak masih shock menggambarkan ketakutan mereka menyaksikan hilangnya nyawa di sekolah mereka. “Itu adalah mayat seorang guru yang tergeletak di lantai,” kata seorang siswa, sambil menangkap adegan tragis yang terjadi.
Investigasi sedang berlangsung, dan para pejabat masih memproses besarnya situasi. Rincian lebih lanjut diharapkan akan dirilis saat penegak hukum terus menyelidiki sekolah tersebut dan mewawancarai para saksi.
Penembakan ini menandai serentetan kekerasan senjata di sekolah-sekolah Amerika, yang memicu kembali kekhawatiran mengenai keselamatan di lembaga-lembaga pendidikan.