Masyarakat Nigeria disarankan untuk bersiap menghadapi kekurangan bahan bakar menyusul kenaikan harga produk minyak bumi baru-baru ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Presiden Eksekutif Nigerian National Petroleum Company Limited (Hilir), Adedapo Segun, saat tampil di Acara Pagi Arise Television pada hari Kamis.
Segun menekankan pentingnya menciptakan pasar persaingan sempurna untuk memastikan harga dan pasokan bahan bakar stabil di Nigeria. Dia menyatakan keprihatinannya karena harga pompa bensin saat ini tidak mencerminkan kondisi pasar secara akurat.
“Harga pompa saat ini tidak mencerminkan pasar. NNPCL adalah satu-satunya importir PMS di negara tersebut, dan hal ini tidak normal. Kita harus bergerak menuju situasi di mana pasar bebas menentukan harga,” katanya, seraya menegaskan bahwa kekuatan pasar, bukan entitas tunggal, yang harus mengendalikan harga bahan bakar.
Segun menjelaskan, peran NNPCL sebagai importir tunggal Premium Motor Spirit (bensin) bukan merupakan pilihan yang disengaja perusahaan, melainkan respons terhadap kondisi pasar.
“Biarkan saya menjelaskannya dalam konteks yang benar. NNPC bukanlah regulator.
Kami tidak memilih menjadi importir tunggal. Kami tidak menentukan siapa yang bermain di pasar. Kami turun tangan ketika pihak lain mengurangi partisipasi mereka. Saya tidak mau monopoli,” jelasnya.
Ia juga mencatat bahwa untuk mencapai pasokan dan harga bahan bakar yang stabil memerlukan kondisi pasar yang ideal, termasuk pasar valuta asing yang lebih likuid.
“Kondisi pasar harus sempurna, dan harus ada likuiditas valuta asing,” tambahnya, menunjukkan bahwa reformasi ekonomi yang lebih luas mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah harga bahan bakar.
NNPC telah bekerja sama dengan kilang swasta, seperti Dangote, untuk memastikan pasokan minyak mentah yang stabil untuk penyulingan.
“Kami telah memasok sekitar 30 juta barel ke Dangote sejauh ini. Enam persepuluh dari tiga juta bulan ini, dan kami akan memasok 11,3 juta pada bulan Oktober,” ungkap Segun.