Seorang siswa sekolah menengah berusia 16 tahun ditangkap pada hari Jumat setelah diduga menembak mati teman sekelasnya di kamar mandi sekolah, kata pejabat setempat.

Petugas menanggapi lokasi penembakan aktif di Sekolah Menengah Joppatowne di Maryland sekitar pukul 12:36 siang, Jumat, menurut siaran pers Kantor Sheriff Harford County (HCSO). Petugas Sumber Daya Sekolah Kantor Sheriff yang ditugaskan di sekolah menengah tersebut hadir pada saat penembakan dan “segera merespons untuk mengidentifikasi dan mengatasi ancaman tersebut,” kata HCSO.

Petugas memasuki sekolah “dalam waktu dua menit” dan mulai mencari tersangka serta calon korban.

“Para siswa memindahkan seorang siswa Sekolah Menengah Joppatowne berusia 15 tahun yang menderita luka tembak dari dalam sekolah ke pintu masuk sekolah di mana perawat sekolah, staf dan siswa memberikan perawatan dan dukungan,” bunyi siaran pers tersebut.

Korban, yang diidentifikasi sebagai Warren Curtis Grant yang berusia 15 tahun, diterbangkan ke rumah sakit setempat di mana dia kemudian meninggal karena luka-lukanya, kata kantor sheriff.

Sekitar pukul 12:50 ada laporan tentang “subjek mencurigakan yang mencoba masuk ke sebuah rumah,” kata siaran pers. Petugas polisi terdekat, yang sedang mencari tersangka penembak, tiba di tempat kejadian dan menangkap orang tersebut beberapa menit kemudian.

Jaylen Rushawn Prince, 16, seorang siswa di Sekolah Menengah Joppatowne, ditangkap tanpa insiden, kata para pejabat.

Prince didakwa sebagai orang dewasa dan menghadapi dakwaan pembunuhan, penggunaan senjata api, dan penyerangan tingkat pertama dan kedua, kata siaran pers tersebut. Dia saat ini ditahan di pusat penahanan setempat, menunggu sidang di hadapan petugas pengadilan.

“Peristiwa yang menyebabkan kejadian dan hubungan antara korban dan tersangka masih dalam penyelidikan. Namun, informasi menunjukkan bahwa Tuan Grant dan Tuan Putera sudah saling kenal sebelum penembakan terjadi,” kata surat kabar itu.

Hingga hari Sabtu, para pejabat yakin tidak ada tersangka yang tersisa dan tidak ada ancaman berkelanjutan terhadap sekolah menengah atas atau masyarakat setempat.



Sumber