Ibu kota Minas Gerais, Belo Horizonte, tengah menghadapi masa sulit akibat minimnya curah hujan. Kondisi kekeringan ini telah berlangsung selama 150 hari, sejak 18 April 2024. Selain itu, beberapa ibu kota Brasil lainnya seperti Brasília, Goiânia, dan Cuiabá juga mengalami kekeringan.

Menurut Lembaga Meteorologi Nasional (Inmet), Belo Horizonte memimpin peringkat di antara ibu kota tanpa hujan. Situasinya mengkhawatirkan dan mencerminkan salah satu periode kekeringan terparah yang dialami Brasil, dengan sebagian besar wilayah negara tertutup asap akibat kebakaran.

Kekeringan Ekstrem: Dampaknya pada Kesehatan Pernapasan

Selain minimnya curah hujan, masalah lain yang mengkhawatirkan penduduk Belo Horizonte adalah kualitas udara. Minggu lalu (15), CNN memeriksa Indeks Kualitas Udara (AQI) dan menemukan bahwa konsentrasi partikel halus (PM2.5) 7,3 kali lebih tinggi dari nilai tahunan yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kelembaban udara yang rendah, dikombinasikan dengan tingkat polusi yang sangat tinggi, dapat memicu peningkatan kasus penyakit pernapasan secara signifikan. Situasi ini memerlukan perhatian ekstra, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah pernapasan sebelumnya.

Bagaimana Meningkatkan Kekebalan Terhadap Kekeringan?

Dalam konteks kekeringan dan polusi ekstrem ini, menjaga kesehatan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh sangatlah penting. Namun, bagaimana kita dapat meningkatkan kekebalan tubuh selama periode perubahan suhu dan polusi udara?

  • Hidrasi: Minum banyak air sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu melawan kelembapan rendah.
  • Makan Sehat: Mengonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan yang kaya akan vitamin dan antioksidan dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  • Lingkungan yang Cocok: Menjalankan pelembap udara di rumah dan tempat kerja dapat membantu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan.

Apa Dampak Kekeringan Berkepanjangan?

Selain dampak langsung terhadap kesehatan, kekeringan berkepanjangan juga menimbulkan beberapa tantangan lingkungan dan sosial. Di antaranya, berikut ini dapat disorot:

  1. Kekurangan Air: Kurangnya curah hujan dapat mengganggu suplai air minum di berbagai wilayah.
  2. Hilangnya Vegetasi: Vegetasi kering menjadi lebih rentan terhadap kebakaran, yang selanjutnya memperburuk situasi lingkungan.
  3. Efektivitas Pertanian: Pertanian mengalami kekurangan air, sehingga mengganggu produksi pangan.

Solusi yang Mungkin untuk Krisis Air

Penanganan kekeringan dan dampaknya memerlukan langkah-langkah strategis dan kolaboratif. Beberapa solusi yang mungkin meliputi:

  • Penggunaan Air Secara Rasional: Terapkan kebijakan untuk penggunaan air secara sadar dan kampanye pendidikan tentang masalah ini.
  • Reboisasi: Mempromosikan tindakan penanaman pohon untuk memulihkan daerah yang terdegradasi dan meningkatkan kelembaban tanah.
  • Teknologi Irigasi: Berinvestasi dalam teknologi irigasi yang efisien untuk pertanian, mengurangi pemborosan air.

Belo Horizonte dan beberapa ibu kota Brasil lainnya tengah menghadapi masa kritis. Kurangnya hujan dan rendahnya tingkat kelembapan merupakan tantangan yang memerlukan perhatian dan tindakan segera untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan dan lingkungan. Kesadaran dan upaya kolektif sangat penting untuk menghadapi krisis air yang melanda negara ini.

Sumber