Menteri Kesehatan Lebanon mengatakan sedikitnya sembilan orang tewas dan lebih dari 2.800 lainnya terluka ketika pager (penyeranta) yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak pada Selasa (17/9). Israel dituding sebagai dalang dalam operasi itu.

Ambulans melaju kencang di jalan-jalan dan Palang Merah Lebanon meminta dokter dan perawat untuk datang ke rumah sakit dan warga sipil untuk menyumbangkan darah. Para pejabat Lebanon mengatakan kematian dan sejumlah besar cedera disebabkan ketika pager meledak dan mereka meminta masyarakat untuk tidak menggunakan pager apa pun yang mereka miliki.

Media pemerintah Iran melaporkan Duta Besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amani, termasuk di antara mereka yang terluka oleh pager yang meledak.

Hizbullah Lebanon mengeluarkan pernyataan pada Selasa yang menyalahkan ledakan itu pada Israel, yang belum berkomentar secara resmi.

Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika Serikat (AS) “tidak mengetahui insiden ini sebelumnya” dan masih “mengumpulkan informasi.”

“Kami sedang mengumpulkan informasi tentang insiden ini. Saya dapat memberi tahu Anda bahwa AS tidak terlibat di dalamnya. AS tidak mengetahui insiden ini sebelumnya, dan pada saat ini, kami sedang mengumpulkan informasi.”

Setidaknya dua anggota Hizbullah dilaporkan tewas. Menteri Kesehatan Lebanon Firass Abiad mengatakan seorang gadis juga tewas.

Analis Israel mengatakan insiden itu merupakan kesalahan keamanan terbesar yang dialami Hizbullah yang didukung oleh Iran sejak perang dengan Israel dimulai hampir setahun yang lalu dan menunjukkan kemampuan intelijen Israel melawan Hizbullah.

Laporan pers Lebanon mengatakan pager itu relatif baru dan telah diberikan kepada para operator Hizbullah dalam beberapa bulan terakhir. Mereka telah menggunakan pager untuk berkomunikasi karena Israel dapat melacak dan merekam pembicaraan di ponsel.

Tuduhan serangan Israel itu semakin meningkatkan ketegangan antara Israel dan Lebanon. Para pejabat lokal di dekat perbatasan Israel meminta penduduk untuk tetap dekat dengan tempat perlindungan bom karena khawatir akan tanggapan Hizbullah. [lt/uh]

Sumber