Negara bagian Rio Grande do Sul tengah bersiap menghadapi berakhirnya masa vakum sanitasi, yang dijadwalkan pada tanggal 30 September. Mulai tanggal 1 Oktober, para produsen dapat mulai menanam kedelai di wilayah tersebut. Soja Brasil berbincang dengan presiden Aprosoja-RS, Irineu Orth, yang berbagi ekspektasi dan proyeksi untuk panen tersebut.

Menurut presiden, di wilayah Pampa dan di bagian utara negara bagian, periode tanam sedikit lebih fleksibel, yang memungkinkan petani untuk beradaptasi dengan kondisi iklim spesifik di setiap lokasi. Fleksibilitas ini penting, karena variasi iklim dapat secara langsung memengaruhi keberhasilan panen.

Menurut Atlas Sosial Ekonomi Rio Grande do Sul, negara bagian itu menempati peringkat keempat dalam pemeringkatan produksi biji kedelai di Brasil, hanya di belakang Mato Grosso, Paraná, dan Goiás.

Hujan terlihat?

hujan - instagram
Foto: Instagram/reproduksi

Saat ini, hujan belum turun di wilayah selatan negara bagian tersebut, tetapi hal ini tidak menyurutkan semangat para petani. Harapannya tinggi, karena banyak yang siap turun tangan dan memulai panen baru, dengan harapan besar akan awal yang baik.

Namun, kurangnya hujan menimbulkan tantangan. Di beberapa wilayah, kualitas panen dapat terganggu, terutama di tempat yang kelembabannya penting untuk perkembangan kedelai dan kapas yang sehat. Oleh karena itu, kekhawatiran tentang kondisi cuaca terus berlanjut, dan produsen harus terus memantau prakiraan cuaca.

Presiden menjelaskan bahwa hujan biasanya turun pada bulan Oktober dan prospek panen kali ini menjanjikan. Yang tersisa sekarang adalah berharap cuaca mendukung dan usaha para petani membuahkan hasil panen yang sukses.

Sumber