Ketika membahas kekuatan militer, fokusnya sering kali pada ukuran kekuatan aktif suatu negara, persenjataan canggih, dan kemampuan untuk memproyeksikan kekuatan melampaui batas negaranya. Afrika Selatan mempunyai salah satu pasukan cadangan terendah, dengan hanya 29.350 personel.
Ketika membahas kekuatan militer, fokusnya sering kali pada ukuran kekuatan aktif suatu negara, persenjataan canggih, dan kemampuan untuk memproyeksikan kekuatan melampaui batas negaranya.
Namun, komponen pertahanan negara yang sering diabaikan namun penting adalah tentara cadangan. Mereka adalah individu-individu yang, meski tidak bertugas aktif, terlatih dan siap dipanggil bila diperlukan.
Cadangan ini penting karena berfungsi sebagai cadangan pertahanan dan dapat membantu memperluas operasi militer bila diperlukan.
Negara-negara di seluruh dunia memiliki pasukan cadangan, namun ukuran, struktur, dan penggunaannya sangat bervariasi tergantung pada pertimbangan geopolitik, pengalaman sejarah, dan kebijakan pertahanan nasional.
Menurut indeks terbaru oleh Kekuatan Senjata Globalyang menempati peringkat 145 negara berdasarkan kekuatan militer cadangannya, Mesir menempati peringkat ke-15 dengan kekuatan cadangan sebanyak 480.000 personel. Maroko berada di urutan kedua di Afrika, dengan 150.000 tentara cadangan, menempatkannya di peringkat ke-32 di seluruh dunia.
Laporan tersebut lebih lanjut mengungkapkan bahwa Afrika Selatan memiliki salah satu negara dengan jumlah kekuatan militer cadangan terendah, yaitu hanya 29.350 personel. Hal ini menempatkan negara ini pada posisi ke-71 secara global di antara negara-negara yang diteliti.
Di bawah ini adalah negara-negara Afrika dengan cadangan kekuatan militer yang rendah:
pangkat | Negara | Staf cadangan | Posisi global |
---|---|---|---|
1 |
Afrika Selatan |
29.350 |
tanggal 71 |
2 |
Republik Demokratik Kongo |
31.000 |
tanggal 69 |
3 |
Mauritania |
66.000 |
tanggal 51 |
4 |
Tanzania |
80.000 |
tanggal 48 |