Wakil Presiden Kamala Harris telah menerima undangan CNN untuk debat kedua melawan calon Partai Republik Donald Trump yang diselenggarakan oleh jaringan tersebut, kata staf kampanyenya pada hari Sabtu.

Menurut CNN, pemilihan putaran kedua antara kedua kandidat presiden direncanakan pada 23 Oktober, dua minggu sebelum warga Amerika pergi ke tempat pemungutan suara untuk memberikan suara mereka. Namun, sejauh ini hanya Harris yang bersedia mengikuti debat lainnya.

Pada rapat umum hari Sabtu di North Carolina, Trump mengatakan “sudah terlambat” untuk melakukan debat lagi karena masyarakat sudah memberikan suara mereka.

“Aku sudah melakukan dua hal,” katanya. “Satu dengan Joe Biden yang jahat di CNN, dan satu lagi dengan Kamala di ABC. CNN sangat adil menurut saya. Joe dikeluarkan dari perlombaan,” katanya. “ABC adalah tiga banding satu, tapi saya diberi penghargaan karena melakukan pekerjaan yang sangat, sangat bagus. Saya menghargainya.”

Setelah menerima undangan tersebut, Harris mengatakan Trump seharusnya tidak memiliki masalah dalam menyetujui persyaratan tersebut.

“Wakil Presiden Harris siap mendapat kesempatan lain untuk berbagi panggung dengan Donald Trump, dan dia telah menerima undangan CNN untuk berdebat pada 23 Oktober,” kata ketua kampanye Harris Jen O’Malley Dillon dalam sebuah pernyataan.

Dia menambahkan, “Trump seharusnya tidak memiliki masalah dalam menyetujui debat ini. Format dan pengaturannya sama dengan debat CNN yang dia hadiri dan dia katakan menang pada bulan Juni.”

Debat yang dimaksud O’Malley Dillon adalah debat Trump tanggal 27 Juni melawan Joe Biden. Kinerja Biden yang lesu dalam debat tersebut memicu seruan agar dia mundur dari pencalonan presiden oleh para pemimpin Partai Demokrat.

Namun, kinerja Trump dalam debat pertamanya dengan Harris pada tanggal 10 September telah menuai kritik serupa terhadap kinerjanya dan menyerukan agar dia fokus pada kebijakan devaluasi.

Ketika Fox News menyatakan bahwa dia tidak memenangkan debat melawan Harris, Trump menjawab bahwa dia sebenarnya lebih memilih “kalah” di CNN daripada Fox.

Tim kampanye Trump tidak menanggapi permintaan komentar The Daily Beast.

Sumber