Ribuan orang berkumpul di Alun-Alun Kota Surabaya untuk menyaksikan aksi teatrikal “Sembrani Bumi Nusantara Napak Tilas Nagih Janji” yang digelar oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Lidah Wetan, Minggu (22/9/2024).

Aksi teatrikal tersebut menarik perhatian setelah LPMK Lidah Wetan melakukan kirab berjalan kaki sejauh 13 kilometer menuju Alun-Alun Kota Surabaya.

Andi Bocor Ketua LPMK Lidah Wetan, menyampaikan bahwa ini merupakan kali kedua mereka tampil dengan tujuan untuk menagih janji kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Nah, di sini kami menagih janji pada Pemkot Surabaya agar Sembrani Bumi Nusantara ini bisa menjadi agenda tahunan Pemkot Surabaya,” jelasnya kepada suarasurabaya.net.

Pada tahun kedua ini, seluruh kegiatan yang dilakukan LPMK Lidah Wetan telah dibiayai oleh Pemkot Surabaya.

Sementara itu, dari Lidah Wetan, Andi Bocor membawakan kisah Sawunggaling yang memiliki nama asli Joko Bereg, seorang pemuda yang berusaha mencari ayahnya, Jayeng Rono.

“Perjalanan Joko Bereg tidak mudah dan penuh tantangan, termasuk saat dihalangi oleh Sawung Rono dan Sawung Sari, saudara tirinya,” lanjut Andi.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya hadir dalam aksi teatrikal oleh LPMK Lidah Wetan yang bertajuk “Sembrani Bumi Nusantara Napak Tilas Nagih Janji”, Minggu (22/9/2024). Foto: Akira suarasurabaya.net

Segala rintangan Joko Bereg akhirnya terbayar ketika ayahnya percaya bahwa ia adalah anak kandung Jayeng Rono dan Dewi Sangkrah, setelah menunjukkan bukti berupa satu Cindera Puspita.

Kemeriahan aksi budaya dari LPMK Lidah Wetan ini mendapat sambutan positif dari Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya yang hadir bersama istrinya.

Eri mengatakan, kegiatan ini adalah bentuk keseriusan warga Lidah Wetan dalam melestarikan budaya dan sejarah mereka.

“Hari ini, kita diberi contoh dari Kecamatan Lakarsantri, Kelurahan Lidah Wetan, yang terus menggerakkan budayanya. Saya berharap, kegiatan ini bisa terus berkembang,” tandasnya. (kir/saf/ham)



Sumber