Jika berbicara tentang sosialita berpengaruh, Gloria Guinness tidak diragukan lagi adalah salah satu sosok paling bergaya dan glamor, yang dikenal karena penampilannya yang penuh gaya dan keanggunan klasik. Lahir pada tanggal 29 Agustus 1912, di Mexico City, Gloria adalah putri Francisco Rubio y Alatorre, seorang pengusaha sukses, dan Isabella Alfaro de Rubio, seorang anggota bangsawan Meksiko.
Dia menikah dengan pewaris Inggris Loel Guinness pada tahun 1931 dan memiliki dua anak, menjadikan dirinya seorang tokoh mode, dikagumi oleh desainer dan fotografer terkenal dari industri ini, karena dia juga memposisikan dirinya sebagai kolaborator mode untuk Harper’s Bazaar. Kemewahan dan pesonanya sedemikian rupa sehingga dia digambarkan sebagai “wanita paling anggun di dunia”.
Ia pun menjadi salah satu ‘Swans’, julukan yang diberikan Truman Capote kepada sesama sosialita dan anggota grup eksklusif pada tahun 1960-an. Gloria dikenal sebagai inspirasi Hubert de Givechy dan Cristóbal Balenciaga, tampil anggun dan berdandan dengan desain Elsa Schiaparelli, Chanel, Halston, dan banyak lainnya.
Gloria memengaruhi mode saat itu, menata penampilannya dengan perhiasan pernyataan dan memadukan penampilan istimewanya dengan pakaian vintage. Terlepas dari selera fashionnya yang sempurna, Gloria memiliki hasrat untuk menulis. Dia ingin mendokumentasikan pengalamannya dan menulis tentang kecantikan dan gayanya, yang dia tampilkan dalam buku pertamanya ‘The World of Gloria Guinness,’ yang diterbitkan pada tahun 1967, memikat pembaca dengan kehidupannya yang unik dan glamor.
Hidupnya berubah secara tragis dengan kehilangan putranya akibat kecelakaan, serta perceraiannya. Gloria akan menginspirasi banyak orang dengan selera gayanya, karena dia akan menggunakan mode untuk mengekspresikan dirinya. “Fashion seharusnya menjadi bentuk pelarian, bukan bentuk penjara,” ujarnya.
Warisannya akan berlanjut setelah kematiannya pada tanggal 9 November 1980, menyumbangkan ide-idenya di bidang sastra dan inovasi mode.