Lusinan bangunan di pinggiran selatan Beirut rata seluruhnya setelah pemboman besar-besaran Israel kemarin yang menargetkan ibu kota Lebanon pada hari Jumat.

Asap masih terlihat mengepul dari beberapa bangunan pada hari Sabtu di tepi selatan Dahieh, yang kini menjadi tumpukan puing dan logam bengkok.

Pengeboman di Beirut digambarkan sebagai yang paling kejam sejak perang Israel di Lebanon pada tahun 2006. Sedikitnya enam orang tewas dalam serangan tersebut, termasuk Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah, yang menjadi sasaran serangan tersebut.

Kematian Nasrallah telah dikutuk oleh Iran, Irak, Hamas dan Rusia, serta Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, dan telah meningkatkan kekhawatiran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya dalam perang Israel yang sudah berlangsung hampir setahun di wilayah tersebut.

Video dan gambar yang dibagikan di media sosial menunjukkan beberapa bangunan hancur dan kini tidak dapat dihuni di pinggiran kota. Seorang warga terdengar berkata: “Seluruh bangunan di belakang kami runtuh”.

Dahieh adalah salah satu daerah terpadat di Beirut, yang dihuni lebih dari setengah juta penduduk.

Api terlihat berasal dari beberapa blok pemukiman. Video lain menunjukkan pecahan kaca, perabotan hancur, dan mobil terjebak dalam lubang akibat pemogokan.

Daerah pinggiran kota yang didominasi warga Syiah ini telah menjadi kota hantu setelah banyak penduduknya terpaksa mengungsi dan mencari perlindungan di tempat lain.

Ribuan warga Lebanon terpaksa berkemah semalaman di jalan-jalan, pantai, lapangan umum dan tempat penampungan sementara setelah Israel pada Jumat malam mengeluarkan perintah evakuasi.

Israel melancarkan lebih banyak serangan ke ibu kota pada hari Sabtu, membuat Beirut dan negara tersebut berada dalam kekacauan. Serangan itu terjadi setelah Israel meningkatkan serangannya ke Lebanon minggu ini, menyerang sebagian besar wilayah selatan dan juga wilayah lain negara itu.

Lebih dari 700 orang telah terbunuh sejak hari Senin, dan perkiraan mengatakan bahwa 150.000 orang telah mengungsi sejak saat itu.

Sumber