SÃO PAULO, SP (UOL/FOLHAPRESS) – Presiden Venezuela, Nicolás Maduro, Selasa (1) ini membuka perayaan Natal, yang telah dijanjikannya akan dimajukan tahun ini setelah pemilihan presiden.

Presiden memulai perayaan itu dalam program televisinya. Pada bulan Agustus, sang diktator mengumumkan bahwa Natal, yang dirayakan pada akhir Desember, akan dimulai pada bulan Oktober sebagai “penghormatan” dan “terima kasih” kepada rakyat Venezuela.

”Pada tanggal 1 Oktober hingga 15 Januari, selamat Natal dengan damai dan bahagia”, ujarnya. Pembukaannya dimeriahkan dengan lagu anak-anak berjudul ”Corre Caballito” yang dibawakan oleh masyarakat dan band yang hadir dalam acara tersebut. ”Selamat Tahun Baru dan sampai jumpa di jalanan dan alun-alun”, katanya.

Jalanan sudah didekorasi dan diterangi. Selain dekorasi, kegiatan di ruang publik dijadwalkan berlangsung dalam beberapa hari mendatang di seluruh negara bagian.


OTORITAS KATOLIK MENGKRITIK KEPUTUSAN TERSEBUT

Konferensi Episkopal Venezuela telah menyatakan bahwa hari libur tidak boleh digunakan untuk tujuan politik. Pernyataan tersebut dipublikasikan di media sosial pada bulan Agustus dan mengecam kemungkinan penggunaan propaganda di tengah dampak dari isu tersebut.

Maduro menanggapi kritik tersebut dalam siaran TV. ”Beberapa orang keluar dengan mengenakan jubah dan mengatakan bahwa hanya ada Natal jika mereka menetapkannya. Tidak, tidak, pria berjubah, kamu tidak boleh menetapkan apa pun di sini. Yesus Kristus milik rakyat, Natal milik rakyat dan rakyat merayakannya ketika ingin merayakan Natalnya,” ujarnya.


DEWASA SUDAH MENGANTISIPASI NATAL DI WAKTU LAIN

Pada tahun 2020, Maduro memajukan perayaan tersebut menjadi tanggal 15 Oktober. Langkah tersebut dinilai sebagai upaya mengalihkan perhatian dari permasalahan yang dialami Venezuela di tengah pandemi Covid-19.

Pada tahun 2021, Natal Venezuela juga dimulai pada bulan Oktober. Tahun itu, perayaannya dimajukan ke tanggal 4.

Pada tahun 2013, Maduro menandatangani dekrit yang menyatakan Natal dimajukan ke tanggal 1 November. Menurut Maduro, tujuan dari tindakan tersebut adalah untuk menjamin “kebahagiaan bagi seluruh rakyat” dan mengalahkan kepahitan. “Natal lebih awal adalah vaksin terbaik bagi mereka yang ingin menciptakan kekacauan dan kekerasan. Mereka yang merasa getir di luar sana akan menyanyikan lagu Natal untuk menghibur jiwa mereka,” kata Maduro saat itu.



Sumber