Mahkamah Agung AS akan mendengarkan kasus terkait gugatan Meksiko senilai US$10 miliar terhadap produsen senjata besar.

Meksiko berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan ini bertanggung jawab atas perdagangan senjata kepada kartel narkoba, sehingga berkontribusi terhadap terorisme.

Laporan tersebut menuduh bahwa pembuat senjata, termasuk Smith & Wesson dan Glock, dengan sengaja mengizinkan senjata api untuk dijual ke dealer.

Pengiriman yang disita menuju Meksiko di kantor pusat biro di Phoenix, Arizona, pada 14 Januari 2008.

Perlindungan hukum yang dimaksud

Kasus ini menentang Undang-Undang Perlindungan Perdagangan yang Sah dalam Senjata Api (2005), yang melindungi produsen senjata api dari tanggung jawab atas kejahatan yang dilakukan dengan produk mereka.

Awalnya ditolak oleh pengadilan distrik pada tahun 2021, tetapi Pengadilan Banding Sirkuit Pertama AS menghidupkannya kembali, mengizinkan beberapa klaim untuk diproses dengan pengecualian khusus.

Potensi Dampak Industri

Para pembuat senjata berargumen bahwa gugatan tersebut berupaya untuk memaksakan peraturan pengendalian senjata melalui pengadilan dan dapat menimbulkan tantangan hukum bagi industri senjata.

Keputusan Mahkamah Agung akan menentukan apakah tuntutan hukum tersebut akan dilanjutkan dan dapat berdampak signifikan terhadap para pembuat senjata.

Sumber