Polisi Israel pada hari Minggu mengatakan seorang wanita penjaga perbatasan tewas dalam dugaan serangan penembakan di sebuah stasiun bus yang menurut petugas pertolongan pertama melukai 10 orang lainnya.

Insiden itu terjadi sehari sebelum peringatan pertama perang brutal Israel di Gaza, yang telah menewaskan hampir 42.000 warga Palestina.

“Paramedis telah menyatakan seorang wanita berusia 25 tahun meninggal, dan sedang mengevakuasi 10 korban,” kata penyedia layanan darurat Magen David Adom dalam sebuah pernyataan.

Polisi mengidentifikasi korban sebagai Sersan Shira Haya Suslik, seorang anggota polisi perbatasan, dan mengatakan dia “jatuh saat bertemu dengan teroris dalam serangan yang terjadi hari ini di terminal bus pusat di Beersheba.”

Polisi mengatakan insiden itu diperlakukan sebagai “dugaan serangan teroris”.

“Sejumlah orang terluka di lokasi kejadian. Para teroris berhasil dilumpuhkan di tempat kejadian dan banyak pasukan polisi distrik selatan berada di lokasi kejadian,” kata juru bicara polisi dalam sebuah pernyataan.

Hamas memuji serangan “heroik” tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut “dilakukan untuk membela rakyat kami, tanah kami, dan tempat-tempat suci kami”.

Insiden ini terjadi hanya beberapa hari setelah serangan penembakan pekan lalu yang menewaskan tujuh orang di pusat komersial Israel, Tel Aviv.

Serangan Tel Aviv terjadi ketika Iran menembakkan sekitar 200 rudal ke Israel, sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Senin ini akan menandai satu tahun invasi Israel ke Gaza dan Lebanon, di mana puluhan ribu orang tewas akibat pemboman Tel Aviv. Tindakan Israel telah diberi label genosida oleh beberapa pemimpin dunia, badan-badan PBB dan LSM.

Sumber