BULELENG – Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Banyuasri membuat gebrakan dengan membagikan paket sembako kepada ratusan warga masyarakat, khususnya krama nyada (lansia) dan krama negak (krama asli yang telah menikah dan berdomisili di dalam Desa Adat Banyuasri). Pembagian paket sembako tersebut dilaksanakan bertepatan dengan hari raya umanis Kuningan, di Wantilan Desa Adat Banyuasri, Minggu (6/10/2024).

Acara bagi-bagi paket sembako ini perdana dilakukan oleh LPD Desa Adat Banyuasri, mengingat selama lima tahun terakhir LPD Banyuasri berkembang sangat pesat. Yakni dengan keuntungan mencapai Rp 8 milyar dalam 5 tahun terakhir. Sudah sepatutnya hal ini dinikmati oleh seluruh warga desa adat.

Bendesa Desa Adat Banyuasri, Nyoman Mangku Budiasa, memgaku, paket sembako ini diberikan dari desa adat kepada masyarakat adat Banyuasri. “Paket ini diberikan pada masyarakat adat Banyuasri yang bersumber dari dana sosial kemasyarakatan LPD Desa Adat Banyuasri. Demi kesejahteraan bersama,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya, LPD adalah milik desa adat. Jadi keuntungan LPD 20 % dari dana sosial kemasyarakatan adalah milik desa adat. “Nah sekarang peruntukannya masyarakat harus bisa menikmati dana ini untuk kesejahteraan masyarakat. Terutama beras dan minyak goreng,” imbuhnya.

Perlu diketahui LPD Desa Adat Banyuasri selama masa berdirinya pernah mengalami jatuh bangun hingga akhirnya mampu mensejahterakan nasabahnya hingga masyarakat desa adat secara luas seperti sekarang. Mangku Budiasa menambahkan, pemberian paket sembako kepada masyarakat adat akan dilakukan berkesinambungan.

“Pemberian ini tidak hanya sekali. Nanti setiap 6 bulan atau setahun sekali diberikan, tanpa terkecuali krama. Nyada dan krama negak,” jelasnya.

Sebelumnya, hal serupa juga pernah dilakukan pada saat masa pandemi melanda. Desa Adat Banyuasri memberikan paket sembako kepada masyarakat desa adat. Kedepan Mangku Budiasa menambahkan profit LPD akan dialokasikan untuk dana kematian dan lainnya yang bertujuan untuk kesejahteraan bersama masyarakat. “Demi kesejahteraan saja, LPD kan milik desa adat,” tegasnya.

Sementara salah satu warga Desa Adat Banyuasri, Nyoman Sedana, yang menerima paket sembako ini sangat surprise. “Saya sangat surprise, semoga kedepan warga Desa Adat Banyuasri semakin sadar dengan hak dan kewajibannya dan tetap erat menyama braya,” tutupnya.

Diketahui hingga kini Desa Adat Banyuasri masih bergelut dengan polemik antara prajuru desa adat dan 11 warga kesepekang yang tak kunjung berakhir. (bs)

Sumber