• Rumah Pemenangan Mulia-PAS di Banyuning Diresmikan

BULELENG – Bali saat ini dinilai sedang tidak baik-baik saja. Karena itu, Bali membutuhkan pemimpin yang kuat. Orangnya adalah Made Muliawan Arya atau De Gadjah.

Hal itu disampaikan calon Bupati Buleleng, Dr. Nyoman Sugawa Korry, di Rumah Pemenangan Mulia-PAS dan Sugawa-Suardana, di Banyuning, Kecamatan Buleleng, Senin (7/10/2024) malam.

Rumah Pemenangan Mulia-PAS dan Sugawa Suardana didirikan di rumah Nyoman Dhukajaya, politisi Partai Golkar yang kini duduk sebagai anggota DPRD Buleleng. Calon Gubernur Bali, Made Muliawan Arya atau De Gadjah meresmikan Rumah Pemenangan Mulia-PAS dan Sugawa-Suardana tersebut. 

“Bali sedang tidak baik-baik saja. Perlu pemimpin yang kuat, yang chemistry, maka De Gadjah harus didukung seorang Wakil Gubernur yang mumpuni. Terpilihlah Putu Agus Suradnyana. Pengalaman Pak Agus Suradnyana akan melengkapi kepemimpinan dari De Gadjah yang begitu dekat dengan Pak Prabowo. Sehingga ini akan sangat bermanfaat bagi pembangunan kita di Bali,” ujar Sugawa Korry.

Sementara sebelumnya, De Gadjah meminta doa restu dan dukungan dari tokoh, pemuda, dan yang hadir pada peresmian Rumah Pemenangan tersebut. “Kami datang untuk meresmikan Posko dan kami datang sebagai saudara dan untuk mencari saudara,” katanya. 

”Kami mohon doa restunya agar perjalanan kami dalam berjuang menuju Gubernur dan Wakil Gubernur Bali dan juga Bupati dan Wakil Bupati Buleleng berjalan dengan baik, lancar, selamet dan rahayu. Tentunya kami sebagai saudara kami mohon doa restu dan dukungannya,” harapnya.

De Gadjah menegaskan, perjuangannya tersebut bukan perjuangan dirinya pribadi berdua dengan Putu Agus Suradnyana. Namun, tegas dia, perjuangan tersebut untuk kepentingan rakyat Bali.

Ia kembali mengungkapkan rencananya untuk membangun stadion kelas internasional di Buleleng, termasuk memberikan apresiasi keinginan masyarakat Kelurahan Banyuning untuk memiliki lapangan.

“Program kami memang membuat stadion yang besar di Buleleng, mungkin Buleleng barat. Kalau GOR itu Pak Bupati. Karena itu wajib linier, dari Presiden Prabowo-Gibran, Gubernurnya De Gadjah-Agus Suradnyana. Bupatinya Sugawa Korry-Gede Suardana. Untuk bangun lapangan Buleleng tak punya uang. Nanti minta bantuan ke Gubernur. Gubernur minta ke Presiden. Kalau linier itu mudah,” katanya.

“Saya tugasnya cari uang ke Pusat. Minta tolong ke Pak Prabowo. Pak Agus bekerja di Bali dan Buleleng. Beliau (Sugawa Korry-Gede Suardana-red) bekerja di Buleleng. Jadi wajib linier,” tegasnya.

Sementara inisiator Rumah Pemenangan Mulia-PAS dan Sugawa-Suardana, Nyoman Dhukajaya, menjelaskan, rumah pemenangan tersebut nantinya sekaligus sebagai pos koordinasi pemenangan Pilgub Bali dan Pilbup Buleleng di Kecamatan Buleleng.

“Fungsinya adalah sebagai media berkomunikasi yang antar semua, mungkin nanti kita menyiapkan saksi untuk di TPS. Semuanya nanti khususnya di kota bisa dilakukan di sini. Termasuk juga menampung aspirasi masyarakat dan ini juga sebagai bentuk tanggungjawab selaku Tim Pemenangan,” ungkap Dhukajaya. (bs)

Sumber