Kilang minyak Dangote bersiap menerima sekitar 400.000 barel minyak mentah Nigeria setiap hari dalam beberapa bulan mendatang, sehingga mengguncang sektor impor dan ekspor Afrika.

Menurut daftar alokasi kargo yang dilihat oleh Bloombergkilang yang berkapasitas 650.000 barel per hari ini akan menerima sekitar 24 juta barel minyak lokal pada bulan Oktober dan November karena kilang tersebut lebih bergantung pada pasokan lokal.

Kini, Dangote siap mengguncang pasar minyak Atlantik dengan mengurangi ekspor minyak mentah Nigeria. Kilang tersebut berencana menerima 13 hingga 14 pengiriman dari program bulanan normal Nigeria yang berjumlah sekitar 50 kargo.

Menurut para ekonom, kilang Dangote dapat menghentikan perdagangan bensin selama puluhan tahun dari Eropa ke Afrika, yang bernilai $17 miliar per tahun.

Beberapa pengiriman dalam beberapa bulan mendatang mungkin tidak tiba sesuai jadwal, dan daftar bulan Oktober bahkan memiliki dua kargo yang telah diundur dari bulan September.

Namun, volume yang direncanakan masih jauh lebih tinggi dari rata-rata 255.000 barel per hari minyak Nigeria yang diproses Dangote pada paruh pertama tahun ini karena perusahaan tersebut perlahan-lahan meningkatkan operasinya.

Alokasi terbaru menunjukkan Dangote telah mengurangi pembelian minyak mentah AS, menurut para pedagang. Awal tahun ini, kilang tersebut mendatangkan jutaan barel WTI Midland, tetapi kemudian menjual kembali sebagian minyaknya dan memutuskan untuk tidak membeli lebih banyak.

Bulan lalu, Perusahaan Perminyakan Nasional Nigeria mencapai kesepakatan dengan Dangote, di mana perusahaan energi milik negara tersebut akan memasok minyak mentah sebagai imbalan untuk menjadi distributor eksklusif produksi bensin penting pabrik tersebut.

Badan pengawas baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan mengakhiri hak pembelian eksklusif yang dimilikinya dengan kilang Dangote pada awalnya. Artinya, Dangote kini dapat bernegosiasi langsung dengan pemasar mengenai cara menetapkan harga pasar.

Pada tanggal 1 Oktober, pemerintah federal Nigeria mulai menjual minyak mentahnya ke Kilang Dangote dan kilang lokal lainnya dalam mata uangnya sendiri, naira.

Sumber