Menteri Tambang dan Energi, Alexandre Silveira, menyatakan pada Selasa (8) ini bahwa pemerintah federal harus memutuskanhingga minggu depan, jika waktu musim panas akan dilanjutkan pada tahun 2024.

Keputusan tersebut sedang dievaluasi secara hati-hati, melalui konsultasi dengan berbagai sektor masyarakat untuk menentukan kebutuhan nyata atas tindakan tersebut.

Silveira menekankan bahwa bulan November adalah periode paling kritis untuk penerapan waktu musim panas, dan definisinya tidak boleh melebihi minggu depan. “November adalah bulan yang paling membutuhkan waktu musim panas, terutama hingga pertengahan Desember”jelas menteri.

Jika pemerintah memutuskan untuk menerapkan kembali peraturan tersebut, peraturan tersebut harus dilaksanakan dalam waktu 15 hingga 20 hari, dan mulai berlaku pada bulan November, setelah putaran kedua pemilu. Silveira menekankan bahwa keputusan tersebut diambil dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan dampak ekonomi. “Kami sangat berhati-hati, karena kebijakan ini berdampak pada kehidupan seluruh warga Brasil. Di beberapa sektor dampaknya positif, namun di sektor lain tidak terlalu besar”, ujarnya.

Menteri juga menegaskan bahwa tindakan tersebut hanya akan diambil jika ada kebutuhan yang “penting”. Jika hal ini tidak terjadi, kembalinya waktu musim panas dapat ditunda hingga tahun 2025.

Sumber