Jong-Hee (JH) Han di SDC24 | Kredit gambar — Samsung

Samsung telah mengonfirmasi bahwa pembaruan One UI 7 mendatang akan ditunda hingga tahun 2025, kemungkinan bertepatan dengan perilisan seri Galaxy S25. Hal ini menandai penyimpangan dari jadwal rilis biasanya, karena One UI 6 dirilis pada akhir tahun 2023. Namun, penundaan tersebut mungkin dapat dimengerti mengingat cakupan pembaruannya. Samsung dimaksudkan untuk menyempurnakan pengalaman One UImenjadikannya lebih sederhana dan lebih menarik secara visual, sekaligus memperluas jangkauan produknya ke beragam produk, termasuk ponsel, jam tangan, TV, dan bahkan peralatan rumah tangga.

Tujuan ambisius ini adalah untuk menciptakan sistem operasi universal mungkin menjadi salah satu faktor penyebab keterlambatan tersebut. Rilisan One UI 6 tahun lalu menampilkan peluncuran fitur secara bertahap, dengan rilis awal menyediakan Android 14, sementara One UI 6.1, diluncurkan bersamaan dengan seri Galaxy S24, memperkenalkan fitur-fitur seperti Galaxy AI dan Circle to Search. Hal ini menunjukkan bahwa Samsung mungkin menggunakan strategi yang sama dengan One UI 7, dengan menahan fitur-fitur utama untuk peluncuran S25. Penundaan ini mungkin juga merupakan langkah strategis untuk memastikan stabilitas dan menghindari masalah perangkat lunak yang melanda raksasa teknologi lain seperti Apple dan Google. Pembaruan iPadOS 18 terbaru Apple, misalnya, membuat beberapa model iPad Pro tidak dapat digunakan, sehingga menyoroti risiko rilis perangkat lunak yang terburu-buru. Jika penundaan ini memungkinkan Samsung menghadirkan One UI 7 yang lebih halus dan kaya fitur, ini bisa menjadi trade-off yang bermanfaat bagi pengguna.

One UI 7 Samsung: visi terpadu untuk masa depan

Penundaan One UI 7 bukan hanya tentang menghindari potensi masalah perangkat lunak. Hal ini juga mencerminkan visi Samsung yang lebih luas untuk masa depan ekosistem perangkat lunaknya. Dengan mengintegrasikan One UI di berbagai lini produknya, Samsung bertujuan untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih lancar dan terpadu. Upaya ambisius ini memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat, yang mungkin menjelaskan keputusan untuk menunda peluncurannya.

Jika Samsung berhasil memenuhi janjinya, One UI 7 bisa menjadi game changer bagi pengguna. Sistem operasi universal yang bekerja secara lancar di berbagai perangkat akan memfasilitasi interaksi dan meningkatkan konektivitas. Namun, keberhasilan upaya ini bergantung pada stabilitas dan rangkaian fitur rilis final.

Pada titik ini, saya sangat optimis tentang One UI 7. Penundaannya, meskipun tidak ideal, menunjukkan komitmen terhadap kualitas dan fokus untuk memberikan pengalaman pengguna yang benar-benar terpadu. Jika Samsung dapat mencapai hal ini sekaligus mengurangi bloatware dan aplikasi duplikat, hal ini dapat meningkatkan daya tarik perangkatnya secara signifikan.

Sumber