Sultra1news, MALANG – Diduga dilakukan orang yang sama, maling satroni toko kembali meresahkan warga Kota Malang. Kali ini, giliran toko buah dan frozen food milik Lusiana di Perum Pondok Indah, Jalan Teluk Grajakan Kota Malang, jadi sasaran.

Lusiana menceritakan, pelaku ini sempat datang ke tokonya, Rabu (2/10) lalu sekitar pukul 13.30. Ia menjelaskan, bahwa saat itu pelaku ini menanyakan apakah ada jeruk 10 kilogram dengan ukuran kecil-kecil.

“Saya bilang itu semua sudah punya orang, untuk dikirim ke luar kota. Saat itu saya dan suami, menawarkan kalau mau ada yang besar-besar tapi jumlahnya nggak sampai 10 kilogram. Akhirnya saya minta nomor kontaknya untuk memberitahu kalau ada barang,” jelasnya.

Saat memberikan nomor kontak ini, pelaku mengaku bernama Ferdi. Setelah itu, pelaku pergi dari toko. Jumat (4/10) lalu, pelaku kembali ke toko dan menyampaikan pesanan serupa kepada korban.

“Waktu itu sudah ada yang bungkusan 10 kilogam milik orang tetapi tidak jadi diambil. Saya bilang, barangnya bagus-bagus besar-besar. Tapi pelaku maunya yang kecil dan saya saja yang menimbang,” lanjutnya.

Setelah korban menimbang jeruk, pelaku ini mengambil produk forzen food di freezer dan tanya harganya. Kemudian pelaku menanyakan harga barang tersebut ke pelaku, dan dijawab satu produknya seharga Rp 18.500.

“Pelaku ini mengaku mengambil dua barang itu sambil menaruhnya di meja kasir. Barangnya ditaruh pakai tangan kiri, tangan kanannya mengambil dompet yang isinya uang untuk transfer setelah suami saya pulang Jumatan,” lanjutnya.

Setelah itu, pelaku dengan cepat pergi meninggalkan toko. Korban yang curiga, melihat di meja kasir dan benar saja, dompetnya sudah hilang. Setelah dilihat melalui rekaman CCTV, ternyata pelaku ini beraksi saat ia sedang menimbang jeruk.

“Setelah seluruh rekaman CCTV hingga di luar toko itu terkumpul, saya langsung membuat laporan ke Polsekta Blimbing. Kemudian malamnya petugas kepolisian datang untuk olah TKP,” ujar Lusiana.

Saat sang anak memviralkan aksi tersebut ke media sosial, banyak netizen yang mengirimkan pesan langsung ke dia dan anaknya. Mereka mengatakan bahwa ciri-ciri pelaku mirip dengan beberapa tempat yang mengalamkejadian serupa.

“Jadi di tanggal 2 Oktober 2024 itu, waktu pelaku datang kali pertama ke toko saya, banyak yang menjadu telah jadi korban. Kalau tidak salah ada sekitar lima sampai enam kejadian di hari yang sama. Jadi kami mengimbau agar lebih waspada, apabila warungnya didatangi pelaku dan segera melapor ke polisi,” pungkasnya. (rex/mar)

– Advertisement –

Sumber