Iklim di Minas Gerais menghadirkan tantangan bagi penanaman kedelai, seperti suhu tinggi dan curah hujan yang tidak teratur, sehingga menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani. Mereka mencari solusi untuk menjamin produktivitas tanaman. Salah satu contohnya adalah Wander Lúcio Rodrigues Alves, direktur Aprosoja-MG dan produser di Patos de Minas, yang menyoroti pentingnya praktik pertanian untuk mengurangi dampak iklim.

Wander menyoroti penanaman langsung dan pupuk hijau dengan tanaman seperti gandum, brachiaria, dan millet. “Teknik-teknik ini meningkatkan kualitas tanah, menjaga kelembapan dan mengurangi erosi,” jelasnya. Penggunaan bio-stimulator perakaran dan asam amino, dikombinasikan dengan pertanian presisi, mendorong pengembangan tanaman yang lebih sehat dan hasil panen yang lebih kuat.

Terkait hujan yang diperkirakan akan turun di akhir bulan, Wander menyatakan persiapan penanaman berjalan lancar. “Penanaman langsung mempermudah prosesnya karena lahan masih tertutup jerami.” Hal ini memungkinkan penanaman dapat dilakukan tanpa komplikasi, bahkan setelah hujan deras, menghindari kemacetan pada cakram penanam dan memastikan efisiensi.

Meski sudah melepas penanaman kedelai di Minas Gerais sejak 30 September, namun produsen masih menghadapi kesulitan. Luiz Carlos Saad, wakil presiden Aprosoja Minas Gerais, memperingatkan tentang parahnya kekeringan ini: “Sejak bulan Maret, kami telah menghadapi kekeringan parah yang berdampak pada produksi safrinha.” Menghadapi kesulitan ini, petani seperti Wander mencari alternatif dan inovasi untuk menjamin produktivitas tanaman.

Sumber