Salah satu perkembangan yang tentu mengejutkan pasar adalah kinerja positifnya Uber (UBER)yang melonjak sepanjang hari. Layanan kurir perjalanan telah mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar $85,56 dan meningkat lebih dari 9,8% dalam 24 jam terakhir. Menariknya, Tesla (TSLA) mungkin harus berterima kasih atas kinerjanya.
Produsen kendaraan listrik (EV) yang dipimpin oleh Elon Musk mengadakan acara Robotaxi yang sangat dinantikan pada minggu ini. Namun, peluncuran tersebut membuat investor agak kecewa. Sebagai responnya, pasar menunjukkan peningkatan kepercayaan terhadap aplikasi ride-sharing terkemuka ini, seperti yang terlihat jelas dari melonjaknya nilai sahamnya.
Uber Naik ke $85,60: Mengapa Mereka Merangkul Tesla
Semua perhatian minggu ini tertuju pada Tesla, yang akan memperkenalkan kendaraan taksi tanpa pengemudi di acara bulan Oktober yang sangat dinanti. Pengumuman ini penting bagi perusahaan. Elon Musk sebelumnya mengatakan ini akan menjadi salah satu peluncuran terpentingnya.
Namun, pasar nampaknya tidak merasakan hal yang sama. Memang benar, nilai Uber ( UBER ) melonjak setelah pengumuman Tesla, karena investor melihat peningkatan kepercayaan terhadap layanan kurir digital. Secara khusus, para pedagang dengan jelas melihat peluncuran Tesla yang lesu sebagai peluang besar bagi perusahaan.
“Kami menganggap peristiwa ini sebagai hasil terbaik bagi Uber,” kata analis Wall Street John Colantuoni. Kenaikan sebesar 9% pada hari Jumat adalah pergerakan saham terbesar Uber sejak melonjak 66,5% pada bulan September, setelah perusahaan mengumumkan kemitraan dengan Waymo. Kemitraan ini akan menyaksikan munculnya layanan ride-hailing otonom di Austin, Texas dan Atlanta, Georgia.
Namun, Uber menunjukkan kecenderungan yang tidak menentu. Sahamnya telah bergerak lebih dari 5% pada 12 kesempatan terpisah pada tahun lalu, namun sejak awal tahun 2024, saham tersebut telah meningkat lebih dari 45.8% karena berada di atas level $85. Secara keseluruhan, pergerakan saham baru-baru ini menunjukkan investor jauh lebih percaya diri terhadap rencana dan strategi Uber dibandingkan Musk.
