Polisi Federal akan menyelidiki kasus enam pasien di Rio de Janeiro yang menerima organ yang terkontaminasi HIV, menurut Kementerian Kehakiman. Para pasien sedang menunggu transplantasi di Departemen Kesehatan Negara Bagian Rio de Janeiro (SES-RJ), dan para ahli menganggap kasus ini belum pernah terjadi sebelumnya di Brasil.

Penyelidikan dan investigasi yang sedang berlangsung

Penyelidikan juga melibatkan Kementerian Kesehatan, Kementerian Umum Rio de Janeiro (MPRJ), Polisi Sipil, dan Dewan Kedokteran Daerah (Cremerj). Sistem Transplantasi Nasional menerapkan kriteria ketat untuk menyaring donor, mengikuti standar Badan Pengawasan Kesehatan Nasional (Anvisa), yang mewajibkan tes serologi untuk HIV, hepatitis, dan infeksi lainnya. Pemeriksaan tersebut menemukan kejanggalan: PCS tidak menunjukkan alat tes, faktur atau catatan pembelian, dan Polisi sedang menyelidiki apakah tes tersebut benar-benar dilakukan. Kasus tersebut, yang diungkapkan oleh radio BandNews FM dan dikonfirmasi oleh TV Globo, juga mengungkap kemungkinan konflik kepentingan. Salah satu mitra laboratorium, Matheus Vieira, adalah sepupu mantan Menteri Kesehatan negara bagian, Dr. Luizinho, yang saat ini menjabat sebagai wakil federal untuk PP. Pengontrakan PCS untuk layanan analisis laboratorium dilakukan pada bulan Desember 2023, melalui lelang, dan menghasilkan kontrak senilai R$11 juta untuk tes transplantasi, yang ditandatangani hanya tiga bulan setelah Dr. Luizinho meninggalkan sekretariat negara. Kesehatan.


Berita tentang jumlah organ yang terinfeksi (Foto: reproduksi/Instagram/@folhadesaopaulo)


Anvisa dan kasus organ yang terkontaminasi

Presiden Anvisa, Antônio Barra Torres, menggambarkan insiden tersebut sebagai “sangat serius” dan menyoroti risiko terhadap kepercayaan pasien dalam kondisi kesehatan yang sulit. “Situasi yang sangat serius yang semakin meningkatkan penderitaan pasien“, kata Barra Torres. Laboratorium Patologia Clínica Doutor Saleme (PCS-Saleme), yang bertanggung jawab untuk menguji organ yang terkontaminasi, sedang diselidiki. Di antara mitranya adalah Matheus Sales Teixeira Bandoli Vieira, sepupu mantan Menteri Kesehatan dan wakil federal saat ini Doutor Luizinho, dan Walter Vieira, menikah dengan bibi wakil tersebut. Perusahaan menerima hampir R$20 juta antara tahun 2022 dan 2024, termasuk pembayaran ke UPA tanpa kontrak formal, menggunakan ketentuan penyesuaian akun (TAC), suatu tindakan yang dianggap luar biasa oleh Pengadilan Rekening Negara (TCE). Data dari Portal Transparansi menunjukkan bahwa laboratorium telah menerima jumlah yang signifikan sejak Agustus 2022. TCE menekankan bahwa TAC, yang digunakan untuk membenarkan pembayaran ini tanpa kontrak, harus diterapkan secara luar biasa, dengan hati-hati dalam administrasi publik.

Foto unggulan: Transplantasi organ (Reproduksi/Sturti/ Getty Image Embed)



Sumber