Dalam dunia pariwisata, banyak faktor yang mempengaruhi pilihan wisatawan terhadap suatu destinasi. Selain faktor-faktor seperti cuaca, biaya akomodasi dan atraksi lokal, keselamatan adalah perhatian utama. Baru-baru ini, sebuah studi yang dilakukan oleh Forbes Advisor menempatkan Singapura pada peringkat teratas kota teraman bagi wisatawan di seluruh dunia.

Kriteria Penilaian Keamanan

Untuk menentukan kota mana yang paling aman, penelitian ini mempertimbangkan beberapa metrik yang relevan dengan konteks keamanan. Informasi seperti peringkat keselamatan perjalanan yang diberikan oleh Departemen Luar Negeri AS, tingkat kejahatan yang diberikan oleh Numbeo, dan data risiko pribadi yang diperoleh dari The Economist dianalisis. Studi ini mencakup perbandingan antara 60 destinasi internasional.

Berdasarkan hasil tersebut, Singapura tergolong kota teraman dengan skor risiko 0 dari 100. Sebaliknya, Caracas, Venezuela, mendapat skor maksimal dan menjadi kota paling berbahaya bagi wisatawan.

Pemandangan panorama kota Caracas, Venezuela (Kredit: depositphotos.com / yaikeldorta)

Sorotan Peringkat Keamanan Lainnya

Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa Tokyo, Jepang, dan Toronto, Kanada, masing-masing menempati peringkat kedua dan ketiga dalam peringkat keselamatan. Daftar kota teraman juga mencakup Sydney, Zurich, dan Kopenhagen, yang mencerminkan kehadiran signifikan kota-kota Eropa dan Asia yang menempati posisi terkemuka.

Namun, tidak semua kota di Asia mendapat peringkat tinggi. Karachi, Pakistan, dan Yangon, Myanmar, menduduki peringkat teratas kota paling tidak aman. Di Eropa, meskipun beberapa kota dianggap sangat aman, kota-kota yang paling bermasalah hanya muncul di urutan ke-26 dalam daftar, termasuk kota-kota seperti Milan dan Roma.

Implikasinya terhadap Pariwisata Global

Keamanan pada suatu destinasi merupakan faktor yang secara signifikan dapat mempengaruhi daya tarik wisatawan. Sejarah ketidakamanan, baik yang disebabkan oleh ketidakstabilan politik atau tingginya tingkat kejahatan, telah berdampak negatif pada sektor ini. Contohnya adalah serangan teroris di Sousse, Tunisia, pada tahun 2015, yang menyebabkan penurunan jumlah pengunjung ke negara tersebut. Peristiwa seperti ini menyoroti pentingnya faktor keselamatan ketika merencanakan perjalanan atau mengembangkan strategi pariwisata.

Kota dalam Pengamatan

Daftar yang dihasilkan berfungsi sebagai indikator berharga bagi wisatawan dan perencana perjalanan dengan memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai risiko dan peluang yang terkait dengan setiap destinasi. Meskipun Singapura menduduki peringkat teratas sebagai kota teraman, kota-kota lain tetap berada dalam pengawasan, terutama kota-kota dengan skor risiko tinggi, seperti Caracas dan Lagos.

Informasi terkini ini dapat membantu calon wisatawan mengambil keputusan yang lebih tepat, sehingga berkontribusi terhadap pariwisata yang lebih aman dan sadar secara global.

Sumber