Presiden AS Joe Biden mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di luar Majelis Umum PBB ke-78 di Kota New York, 20 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque

Lebih banyak orang Amerika yang mendukung Israel dibandingkan kelompok teror Palestina Hamas, menurut jajak pendapat terbaru Harvard-Harris.

Jajak pendapat, cdilantik pada 11-13 Oktobermengungkapkan bahwa publik Amerika ingin Israel menang dalam kampanye militer yang sedang berlangsung di Gaza yang dikuasai Hamas. Data tersebut juga menunjukkan bahwa Amerika percaya bahwa negara Yahudi harus terus melanjutkan perang sampai tujuan mereka tercapai, termasuk penghapusan permanen Hamas dari Jalur Gaza dan pembebasan sisa sandera yang diculik dari Israel selatan pada Oktober lalu.

Menurut jajak pendapat tersebut, warga Amerika mendukung Israel dibandingkan Hamas dengan selisih 81-19 persen. Angka ini menunjukkan sedikit peningkatan dibandingkan bulan September, ketika 79 persen warga Amerika mengindikasikan dukungannya terhadap Israel dibandingkan organisasi teroris tersebut. Di antara responden yang mengikuti perang dengan cermat, 81 persen juga menunjukkan dukungan terhadap Israel dan 19 persen mendukung Hamas.

Survei ini juga menunjukkan kesenjangan generasi di Israel. Warga Amerika berusia di atas 65 tahun mendukung Israel dibandingkan Hamas dengan selisih 94-6 persen. Mereka yang berusia 35-44 tahun mendukung negara Yahudi dibandingkan kelompok teroris dengan selisih 74-26 persen. pemuda Amerika Kelompok usia 18-24 tahun lebih terpecah dalam konflik ini, dengan 57 persen mendukung Israel dan 43 persen mendukung kelompok teroris Hamas.

Negara Yahudi juga menyenangkan dukungan yang kuat lintas partai, menurut jajak pendapat tersebut. Sebanyak 85 persen anggota Partai Republik dan 76 persen anggota Demokrat menyatakan mendukung Israel. Sementara itu, 15 persen anggota Partai Republik dan 24 persen anggota Demokrat menyatakan mendukung Hamas.

Sejumlah besar pemilih juga mengatakan mereka yakin Israel harus mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas setelah tujuan militer utamanya tercapai. Di antara responden, 68 persen percaya bahwa gencatan senjata “hanya boleh dilakukan setelah semua sandera dibebaskan dan Hamas digulingkan dari kekuasaan.” Hanya 32 persen warga Amerika yang mendukung “gencatan senjata tanpa syarat yang akan membuat segalanya tetap berjalan sebagaimana mestinya.”

Kebanyakan orang Amerika juga percaya bahwa kelompok teroris Hamas tidak boleh lagi menguasai Gaza. Menurut jajak pendapat tersebut, 81 persen warga Amerika percaya Hamas harus “disingkirkan dari pemerintahan di Gaza.” Sebaliknya, 19 persen percaya kelompok teroris harus “diizinkan terus menguasai” wilayah Palestina.

Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa Israel mendapat dukungan kuat dari warga Amerika meskipun media terus-menerus mengkritik negara Yahudi tersebut.

Keputusan tersebut diambil di tengah meningkatnya tekanan terhadap pemerintahan Biden dari kelompok sayap kiri progresif untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap negara Yahudi tersebut. Namun, tDatanya menunjukkan bahwa mengadopsi pendekatan terhadap perang Israel-Hamas, seperti menerapkan embargo senjata AS terhadap Israel, dapat merugikan Partai Demokrat dalam pemilu AS bulan November.

Berdasarkan jajak pendapat, masyarakat Amerika mempercayai calon presiden dari Partai Republik Donald Trump akan lebih “efektif” dalam menyelesaikan perang Israel-Hamas dibandingkan kandidat presiden dari Partai Demokrat Kamala Harris dengan selisih 47-37 persen.



Sumber