Meskipun beberapa negara di kawasan ini telah mengumpulkan utang dalam jumlah besar, negara-negara lain berupaya menjaga tingkat utangnya tetap rendah.

Laporan Heart of Africa oleh Bank Duniaditerbitkan pada bulan Oktober 2024, menyoroti pentingnya memastikan utang pemerintah dikelola. Utang publik dan jaminan publik (PPG) di Afrika Sub-Sahara telah meningkat empat kali lipat sejak tahun 2006, meningkat dari US$108 miliar menjadi US$462 miliar pada tahun 2022.

Meskipun hal ini mungkin terdengar mengkhawatirkan, beberapa negara telah berhasil menghindari kenaikan tingkat utang, dengan memanfaatkan rendahnya rasio utang terhadap PDB.

Secara khusus, negara-negara dengan utang yang kecil cenderung tidak mengalami permasalahan kompleks dalam perekonomiannya. Misalnya, beban utang yang rendah pada gilirannya dapat meningkatkan kekuatan mata uang, membantu mengurangi inflasi, dan membuat komoditas penting seperti makanan dan bensin lebih murah.

Selain itu, investor asing lebih memilih berinvestasi di negara-negara dengan rasio utang terhadap PDB yang rendah karena dianggap kurang berisiko.

Tingkat utang yang rendah juga memungkinkan pemerintah untuk lebih memfokuskan anggaran mereka pada bidang-bidang penting seperti layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Ukuran penting dari keberlanjutan utang negara adalah rasio utang terhadap PDB. Rasio yang lebih rendah menunjukkan kemampuan suatu negara untuk mengendalikan utangnya sambil mempertahankan ekspansi ekonomi yang kuat.

Keberhasilan dalam mempertahankan rasio utang terhadap PDB yang rendah telah memungkinkan beberapa negara Afrika memperoleh manfaat dari peningkatan FDI, fleksibilitas fiskal yang lebih besar, dan pelayanan publik yang lebih baik.

Sebaliknya, negara-negara dengan rasio utang yang tinggi seringkali terpaksa meminjam lebih banyak, sehingga menimbulkan lingkaran setan ketergantungan utang.

Oleh karena itu, berikut adalah 10 negara teratas di Afrika yang menempatkan diri mereka pada posisi yang menguntungkan dalam hal pembayaran utang mereka.

pangkat Negara Utang pemerintah secara umum (% dari PDB)

1.

Republik Demokratik Kongo

21,7%

2.

Botswana

24,5%

3.

Guinea Khatulistiwa

35,3%

4.

Abisinia

36,3%

5.

Komoro

39,1%

6.

Eswatini

39,7%

7.

anak

41,4%

8.

Guinea

42,1%

9.

Sierra Leone

43,1%

10.

Sudan Selatan

43,3%

Sumber