loading…

Cagub Anwar Hafid menunjukkan keseriusan dalam membangun Sulteng dengan memberdayakan generasi muda. Foto/Dok. SINDOnews

PALU – Calon Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2 Anwar Hafid tampil meyakinkan dalam debat perdana Pilgub Sulteng dengan fokus utamanya yakni pemberdayaan manusia. Anwar Hafid menyampaikan visi dan program kerjanya yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih baik.

Pengamat Politik dari Citra Institute, Efriza, mengungkapkan, Anwar Hafid menunjukkan keseriusan dalam membangun Sulteng dengan memberdayakan generasi muda. Efriza menekankan, Anwar Hafid memiliki keinginan dan komitmen kuat demi kesejahteraan rakyat Sulteng.

“Ia menunjukkan keinginannya membangun Sulteng dari sisi pendidikan, kesehatan, lapangan pekerjaan lebih baik, dan meningkatkan peran anak muda,” kata Efriza, Jumat (18/10/2024).

Dari sisi pendidikan, Anwar Hafid memiliki program Berani Cerdas. Dalam program tersebut Anwar-Reny ingin menghadirkan pendidikan tanpa biaya dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

Program Berani Cerdas ini memuat inisiatif Anak Miskin Bisa Sekolah (NAMBASO), yang membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu melanjutkan sekolah tanpa biaya. Inisiatif ini dilakukan semata hanya untuk meningkatkan daya saing generasi muda Sulawesi Tengah.

Sementara untuk bidang kesehatan, Anwar-Reny menghadirkan program Berani Sehat. Hanya dengan KTP, semua rakyat Sulawesi Tengah berhak mendapatkan layanan kesehatan gratis tanpa terbatas waktu.

Sedangkan untuk membuka lapangan kerja, Anwar Hafid akan membuka Balai Latihan Kerja (BLK) bertaraf internasional di Kota Palu. Dilengkapi berbagai pelatihan, generasi muda akan ditempatkan di BLK ini agar memiliki berdaya saing baik di dalam maupun luar negeri.

BLK ini sekaligus menjadi tonggak awal Anwar Hafid memanfaatkan dengan baik potensi besar generasi muda Sulteng. Semua ini disampaikan Anwar Hafid saat menutup semua gagasannya di debat perdana.

Penutupan ini, lanjut Efriza, sebagai contoh konkret seorang pemimpin yang ingin mewakafkan dirinya. “Dalam penutup, Anwar Hafid menunjukkan ketulusan hatinya ingin mewakafkan dirinya kepada masyarakat Sulteng,” tandasnya.

(poe)

Sumber