Peternakan yang sama, ayam yang sama, tetapi ukuran telurnya berbeda. Mengapa ini terjadi? Variasi jenis ini umum terjadi, namun dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, mulai dari genetika hingga lingkungan di mana burung dibuat.

Bagi para peternak, memahami perbedaan-perbedaan ini membantu menjamin hasil rata-rata dan kualitas produksi.

Umur ayam x ukuran telur

Teknisi kebun binatang di Tijuca Alimentos, Rebeca Horn Vasconcelos, mengatakan salah satu penentu utama ukuran telur adalah umur ayam. “Burung yang lebih muda umumnya menghasilkan telur yang lebih kecil, sedangkan burung yang lebih tua cenderung menghasilkan telur yang lebih besar seiring berjalannya waktu,” katanya.

Oleh karena itu, menurutnya, siklus produksi burung berdampak langsung pada ukuran dan frekuensi bertelur. “Ini adalah respons alami organisme burung terhadap kematangan reproduksi.”

Genetika dan nutrisi burung

Faktor penting lainnya adalah genetika burung. “Brah yang berbeda memiliki kemampuan produksi telur yang berbeda, baik dalam jumlah maupun ukuran”, tegas dokter hewan tersebut.

Beberapa jenis ayam terkenal bertelur besar, seperti Rhode Island Reds, sementara yang lain, seperti bantam, menghasilkan telur lebih kecil.

“Ayam yang mendapat makanan kaya protein dan nutrisi penting, seperti kalsium dan fosfor, cenderung menghasilkan telur dengan kualitas lebih baik dan ukuran lebih besar”, kata ahli zootechnician.

Keseimbangan nutrisi membantu pembentukan cangkang dan perkembangan telur, yang secara langsung mempengaruhi ukurannya.

Lingkungan dan pengelolaan

Kondisi lingkungan, seperti iklim dan pengelolaan, mempengaruhi produksi. “Dalam periode stres, baik karena panas yang berlebihan, kebisingan, atau kurangnya ruang yang memadai, ayam betina dapat menghasilkan telur yang lebih kecil. Begitu pula jika berada di lingkungan yang sesuai, mereka menghasilkan telur yang lebih besar dan konsisten,” ujarnya.

Menurut Rebeca, variasi ukuran telur merupakan fenomena alami dan multifaktorial. “Memahami variabel-variabel ini memungkinkan peternak unggas untuk menyesuaikan praktik manajemen dan meningkatkan produksi, sekaligus menjaga kualitas dan kesejahteraan ayam.”

Namun, para ahli ingin menyoroti kualitas protein yang tidak berubah-ubah. “Yang penting, berapapun ukurannya, nilai gizi telur tetap sama, asalkan kualitasnya bagus dan disimpan dengan baik.”

Sumber