BULELENG – Mewujudkan Singaraja sebagai kota pendidikan juga menjadi program pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG dan Gede Supriatna, SH. Itu disampaikan dalam acara Uji Publik Calon Pemimpin Den Bukit yang digelar Undiksha, di kampus Jl. Udayana Singaraja, Sabtu (19/10/2024).

Uji publik tersebut langsung dimoderatori Rektor Undiksha, Prof. Wayan Lasmawan. 

Enam guru besar Undiksha dan Presiden Republik Mahasiswa Undiksha menjadi panelis dalam diskusi tersebut. Pasangan Sutjidra-Supriatna mendapat kesempatan di sesi 2 (siang).

“Kami betul-betul akan mewujudkan Singaraja ini sebagai kota pendidikan,” ujar calon Bupati Buleleng, Sutjidra.

Kata dia, untuk menjadi kota pendidikan, di Singaraja ini selain Undiksha harus ada lembaga pendidikan lain yang berkualitas. “Dan itu kita miliki semua di Singaraja ini. Ada STAHN Mpu Kuturan, ada Stikes, ada Unipas, ada Stikom. Jadi variatif. Itu bisa mendukung sebagai kota pendidikan,” jelasnya.

Selain itu, kata dia, Singaraja harus didukung akses transportasi menuju fasilitas-fasilitas pendidikan. Menurutnya, sekarang baru ada beberapa bus sekolah. Nantinya, pihaknya akan menambah untuk kantong-kantong siswa dan mahasiswa yang ada di kota Singaraja atau Kabupaten Buleleng.

Di kota ini juga harus tersedia perumahan atau kos-kosan yang memadai. Dengan 18.000 mahasiswa di Undiksha kos-kosannya akan hidup, warung-warung makanan, cuci pakaian atau londre juga akan hidup.

Sebagai kota pendidikan, Singaraja juga harus menyiapkan tempat rekreasi. Ruang terbuka hijau juga harus banyak dan dilengkapi dengan internet yang memadai. Tempat-tempat mangkalnya anak-anak muda atau mahasiswa harus tersedia agar mahasiswa atau siswa bisa belajar di sana. Tentu harus dilengkapi CCTV untuk mencegah tindakan kekerasan kepada siswi atau mahasiswi.

“Juga sarana ruang terbuka hijau yang edukatif yang bisa memberikan pelayanan pembelajaran dan juga fasilitas-fasilitas olahraga harus ada,” tambahnya.

Sutjidra juga menyatakan akan membangun creative hub, untuk menampung kreativitas anak-anak muda, seperti komunitas musik, komunita skateboard, dan sebagainya. “Kami juga akan menghidupkan kembali Buleleng Educational Expo. Di sana ada pameran-pameran dari adik-adik kita yang berprestasi,” katanya. 

Yang pasti, tegas Sutjidra, pihaknya akan menggandeng Undiksha untuk membangun Buleleng, termasuk mewujudkan Singaraja sebagai kota pendidikan. “Kami komitmen untuk mendukung Undiksha menuju perguruan tinggi yang excellent,” katanya. 

Ia mengatakan, untuk menuju Singaraja sebagai kota pendidikan, tentu harus ada lembaga pendidikan yang excellent. Juga sekolah-sekolah dari SD, SMP dan SMA yang excellent, yang mutunya bagus. 

“Ke depan saya ingin mengadakan asesmen terhadap mutu sekolah yang ada di Buleleng. Untuk menyetarakan sekolah-sekolah untuk menuju kota pendidikan. Kami akan gandeng Undiksha,” tegasnya.

Sutjidra juga memaparkan, bahwa hanya 24 persen anak di Buleleng yang menikmati sampai perguruan tinggi. Harapan lama sekolah dari SD, SMP, SMA sampai PT seharusnya 16 tahun, tetapi di Buleleng hanya sampai 13,2 tahun. Artinya, anak-anak muda Buleleng yang sampai perguruan tinggi hanya diploma 2, belum sampai S1. “Terobosan yang kami lakukan adalah selain di Undiksha ada bidik misi, kami akan memberikan beasiswa miskin kepada siswa-siswa yang berprestasi,” katanya.

Sutjidra juga berjanji, untuk meningkatkan SDM di Buleleng, akan memberikan perhatian kepada Undiksha. “Saya komitmen, untuk memberikan hibah ke Undiksha. Karena Undiksha ini aset yang kita miliki. Kalau undiksha berkembang, pasti Buleleng berkembang,” ujar Sutjidra.

Ia juga menegaskan, salah satu penunjang kota pendidikan adalah lembaga nonformal. Seperti adanya akses untuk perpustakaan, baik digital atau yang manual. Sutjidra mengatakan, untuk menuju kota pendidikan, pihaknya akan mengaktifkan Dinas Perpustakaan. Juga akan menambah mobil keliling dan menambah koleksi buku-buku yang diperlukan oleh anak-anak siswa dan mahasiswa ada di Buleleng.

“Nanti kalau kami terpilih, kami akan membuat Perda tentang Singaraja sebagai Kota Pendidikan,” katanya. 

Apa kaitannya dengan peningkatan ekonomi? Menurut Sutjidra, kalau sudah jadi kota pendidikan, dengan Undiksha sebagai excellent university, dan diikuti oleh lembaga-lembaga pendidikan yang lain, mahasiswa Undiksha bisa tembus 22.000.

“Jadi, semakin banyak kos-kosan yang laku, semakin banyak makanan yang laku, semakin banyak londre yang laku. Ini akan membangkitkan UKM. Jadi kita akan mendorong kota pendidikan untuk mendorong peningkatan ekonomi di Buleleng,” tandasnya.

Sementara calon Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, menegaskan satu hal untuk mewujudkan Singaraja sebagai kota pendidikan. “Saya minta Undiksha sebagai ujung tombak untuk menuju Singaraja sebagai kota pendidikan,” ujarnya. (bs)    

Sumber