Kementerian Luar Negeri RI telah memastikan keselamatan seluruh warga negara Indonesia di Iran menyusul ledakan pelabuhan di Bandar Abbas. Tidak ada warga Indonesia yang menjadi korban kejadian tersebut.
Rollyansyah Soemirat, juru bicara Kementerian Luar Negeri menyampaikan dalam keterangan tertulis yang dirilis di Jakarta pada Minggu, 27 April 2025, bahwa 385 WNI yang saat ini berada di Iran semuanya dalam keadaan aman. Dia lebih lanjut mengklarifikasi bahwa tidak satu pun dari orang-orang ini yang tinggal di Bandar Abbas.
Pernyataan tersebut lebih lanjut mengklarifikasi, “Mayoritas mahasiswa tinggal di Qom, sementara banyak warga negara Indonesia lainnya tinggal di Teheran, ibu kota.”
Juru bicara tersebut juga mencatat bahwa dua awak kapal Indonesia yang bekerja di kapal di Bandar Abbas tahun lalu telah kembali ke Indonesia.
Kedutaan Besar Indonesia di Teheran berkoordinasi dengan otoritas Iran dan komunitas Indonesia di seluruh Iran untuk memastikan keselamatan mereka yang berkelanjutan dan akan secara teratur memantau kesejahteraan mereka.
Kementerian Luar Negeri juga menyarankan warga negara Indonesia yang membutuhkan bantuan untuk menghubungi hotline KBRI Teheran di +989024668889.
Ledakan di pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas pada hari Sabtu secara tragis mengakibatkan 25 kematian dan sedikitnya 1.139 luka-luka. Laporan awal menunjukkan ledakan itu disebabkan oleh zat kimia dari tangki bensin atau rudal berbahan bakar padat.
Bandar Abbas, sebuah kota pelabuhan penting di provinsi Hormozgan selatan yang berbatasan dengan Qatar dan Uni Emirat Arab (UEA), terletak sekitar 15 kilometer barat daya Pelabuhan Bandar Abbas di pantai utara Selat Hormuz.
Laporan saksi mata dan laporan lokal menunjukkan bahwa kebakaran kecil meningkat dengan cepat, memicu ledakan karena suhu udara yang tinggi mencapai 40 derajat Celcius dan adanya bahan yang mudah terbakar.